Kaltimtoday.co, Tenggarong - Pendataan Sensus Penduduk (SP) di Kutai Kartanegara telah selesai dilaksanakan pada September lalu. Meski begitu, terdapat banyak kendala yang dialami oleh petugas di lapangan. Padahal, petugas SP selalu menerapkan protokol kesehatan ketika bertugas.

Kepala Badan Pusat Statistik Kukar, Gandi Wilyanto mengatakan, karena SP dilakukan masih dalam kondisi pandemi Covid-19, maka pihaknya mengubah proses metode sensusnya. Sensus sebelumnya menggunakan metode wawancara, tetapi kali ini menggunakan metode membagikan kuesioner di setiap rumah warga agar diisi sendiri.

Tetapi masih ada masyarakat yang tidak mengisi dan tidak mengembalikan kuesioner kepada petugas SP. Jadi, pihaknya menyuruh petugas mengambil kuesioner tersebut karena sudah mendekati batas waktu pengumpulan.

"Kesadaran masyarakat belum sepenuhnya sesuai dengan harapan yang kami targetkan," kata Gandi kepada Kaltimtoday.co, Jumat (16/10/2020).

Ada sebagaian masyarakat yang membanding-bandingkan kondisi SP dulu dengan sekarang. Dia menuturkan, jika SP dulu itu metode wawancara karena kondisi normal, tetapi di tengah pandemi seperti sekarang ini pihaknya merubah metode dengan cara membagikan kuesioner tersebut ke rumah warga.

"Tetapi tidak semua orang mau mengisi, itulah kendala kami," ujar Gandi.

Sementara itu, Gandi menuturkan saat ini SP masih dalam proses pengolahan data hingga akhir November 2020. Selain entri data, pihaknya juga akan mengecek di lapangan untuk mengetahui hasil kinerja mitra di lapangan.

"Jika terdapat kekurangan di beberapa titik akan diisi ulang," pungkas Gandi.

Berdasarkan data BPS Kukar, jumlah penduduk masyarakat Kutai Kartanegara tahun 2019 yakni 786.122 jiwa.

[SUP | RWT]