Kaltimtoday.co, Samarinda - Dalam upaya memperkuat infrastruktur pendidikan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan TImur (Disdikbud Kaltim) menyerahkan sejumlah 17 unit mobil operasional baru kepada SMA di Kabupaten Berau dan Mahulu, pada Kamis (16/11/23).

Langkah ini merupakan bagian dari tahap kedua dalam program distribusi kendaraan operasional sekolah yang diinisiasi oleh pemerintah provinsi.

Penyerahan ini menandai langkah penting dalam penyediaan fasilitas penunjang pendidikan di wilayah tersebut.

Sebelumnya, tahap pertama telah sukses dengan penyerahan 16 unit mobil kepada SMA di Kabupaten Kutai Barat.

Kepala Disdikbud Kaltim, Muhammad Kurniawan, menegaskan bahwa proses pengadaan mobil berjalan lancar tanpa kendala berarti.

"Kami berkomitmen untuk memfasilitasi seluruh SMA di Kaltim dengan kendaraan operasional. Total ada 243 sekolah yang akan mendapat manfaat dari program ini," ujar Kurniawan.

Dia menambahkan bahwa mobil-mobil ini, yang merupakan Mitsubishi Expander, bukanlah untuk penggunaan pribadi kepala sekolah, melainkan untuk mendukung operasional sekolah secara keseluruhan.

Kurniawan juga mengharapkan agar mobil-mobil tersebut dirawat dengan baik dan digunakan secara bertanggung jawab untuk kegiatan sekolah.

"Kendaraan ini adalah investasi untuk masa depan pendidikan di wilayah kita. Mari kita jaga dan manfaatkan dengan sebaik-baiknya," pesannya.

Fatonah, Kepala SMK Negeri 1 Berau, menyatakan rasa gembiranya atas bantuan ini.

"Mobil ini akan sangat membantu dalam kegiatan operasional sekolah, mempercepat mobilitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas-tugas pendidikan," ucap Fatonah.

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 3 Berau, Komariah Sabran, mengapresiasi bantuan tersebut, mengingat sekolahnya berjarak sekitar empat jam perjalanan dari kota.

"Dengan adanya mobil operasional ini, kami bisa lebih efektif dalam menjalankan program-program sekolah," katanya.

Daftar sekolah penerima mobil tahap II meliputi SMAN 1 hingga SMAN 14 Berau, SMKN 1 hingga SMKN 3 Berau, serta SMAN 1 di Long Hubung, Long Apari, dan Long Pahangai.

Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan akses pendidikan di Kalimantan Timur, terutama di daerah-daerah yang jauh dari pusat kota.

Kebijakan ini merupakan bagian dari usaha berkelanjutan pemerintah provinsi Kalimantan Timur dalam memperkuat sektor pendidikan, khususnya di tingkat SMA, sebagai upaya jangka panjang dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah tersebut.

[ADV DISDIKBUD KALTIM | TOS]