SAMARINDA, Kaltimtoday.co - SMAN 10 Samarinda bersama 11 sekolah lainnya menandatangani nota kesepakatan dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) untuk peluncuran Program SMA Unggul Garuda Transformasi 2025. Penandatanganan berlangsung di kantor Kemdiktisaintek, Kamis (18/9/2025), disertai pembekalan teknis.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menyebut program ini sebagai langkah strategis menyiapkan talenta terbaik bangsa menuju Indonesia Emas 2045.

“Mari kita jadikan SMA Garuda Transformasi benar-benar menjadi sayap Garuda yang membentang, mengangkat anak-anak kita untuk terbang tinggi, dan membawa bangsa ini menuju kejayaan,” ujarnya.

Sekolah Garuda Transformasi merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden RI. Berbeda dengan Sekolah Garuda Baru yang dibangun dari nol, sekolah dalam program ini adalah SMA yang sudah ada dan diperkuat agar lebih optimal menyiapkan siswa menuju perguruan tinggi terbaik dunia. Hingga akhir 2025, terdapat 12 SMA/MA penerima pengayaan, termasuk SMAN 10 Samarinda.

Selain Samarinda, sekolah lain yang masuk daftar adalah SMA Negeri Fajar Harapan Banda Aceh, SMA Unggul Del Sumatera Utara, MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan, SMAN Unggul M.H. Thamrin Jakarta, SMA Cahaya Rancamaya Jawa Barat, SMAN Banua Kalimantan Selatan, SMA Pradita Dirgantara Jawa Tengah, SMA Taruna Nusantara Jawa Tengah, SMAN Siwalima Ambon, MAN Insan Cendekia Gorontalo, dan SMA Averos Sorong.

Enam perguruan tinggi ditunjuk sebagai pembina sekolah-sekolah tersebut, yakni Universitas Negeri Jakarta, Universitas Indonesia, Universitas Pendidikan Nasional, Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Kemdiktisaintek, Ahmad Najib Burhani, menyebut pemerintah menargetkan terbentuk 80 Sekolah Garuda Transformasi pada periode 2025–2029, dengan pengimbasan manfaat ke 680 SMA/MA di berbagai daerah.

“Harapannya, apa yang kita upayakan ini dapat berdampak nyata dan positif bagi pembangunan SDM Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” katanya.

Dukungan juga datang dari DPR. Ketua Komisi X, Hetifah Sjaifudian, menilai program ini penting sebagai katalisator perubahan positif dalam ekosistem pendidikan nasional.

“Saya percaya, sinergi antarlembaga ini dapat mendorong lahirnya generasi cerdas, berempati sosial, dan peduli masyarakat,” ujarnya.

Di Kalimantan Timur, SMAN 10 Samarinda mendapat tugas mengimbaskan program ke 59 SMA dan MA di wilayah Kota Samarinda. Satu siswa terbaik dari setiap sekolah akan berkesempatan mengikuti pengayaan dan prediction test IELTS maupun SAT. Mereka yang mencapai skor minimal 6,5 untuk IELTS atau 1.170 untuk SAT akan memperoleh pembinaan lanjutan.

Pemprov Kaltim dan Disdikbud Kaltim menyatakan dukungan penuh terhadap program ini. Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim Armin menegaskan SMAN 10 Samarinda akan menjadi representasi sekolah unggul di daerah.

“Program Garuda Transformasi menjadi langkah penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kalimantan Timur sekaligus membuka peluang besar bagi siswa melanjutkan studi ke luar negeri,” ujarnya.

Acara turut dihadiri Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Suyitno, Dirjen Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus Kemdikdasmen, Tatang Muttaqin, serta Direktur Strategi dan Sistem Pembelajaran Transformatif, Ardi Findyartini.

[TOS | ADV]