Kaltimtoday.co - Film animasi lokal Jumbo sukses besar di layar lebar Tanah Air. Dalam waktu hanya dua pekan sejak pertama kali tayang bertepatan dengan libur Lebaran 2025, film ini telah meraih lebih dari 3 juta penonton di seluruh Indonesia.

Sebelumnya, karya animasi ini mencatat pencapaian luar biasa dengan menembus angka 2 juta penonton hanya dalam 11 hari penayangan. Lonjakan jumlah penonton terjadi terutama saat akhir pekan, didorong oleh banyaknya agenda nonton bareng dari siswa, orang tua, dan guru menjelang tahun ajaran baru.

Disutradarai dan ditulis oleh Ryan Adriandhy, film Jumbo merupakan hasil kolaborasi kreatif yang memakan waktu produksi hingga lima tahun. Ryan mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan hangat masyarakat terhadap karya anak bangsa tersebut.

“Perjalanan panjang ini terasa sangat berarti ketika akhirnya karya kami bisa dinikmati oleh banyak keluarga Indonesia. Harapan saya, film ini bisa jadi pemicu semangat untuk terus berkarya,” ujar Ryan saat ditemui di Jakarta, Senin (14/4/2025).

Film ini semakin menarik dengan kehadiran sejumlah aktor dan aktris populer sebagai pengisi suara. Tokoh utama Don/Jumbo diisi oleh Prince Poetiray dan Den Bagus Satrio (versi kecil), sementara Quinn Salman mengisi suara karakter Meri. Artis lainnya yang terlibat antara lain M Adhiyat (Atta), Yusuf Ozkan (Nurman), Graciella Abigail (Maesaroh), dan Angga Yunanda (Acil).

Beberapa selebriti ternama juga turut berperan sebagai orang tua karakter, seperti Ariel NOAH sebagai ayah Don, Bunga Citra Lestari sebagai ibu Don, serta Cinta Laura Kiehl dan Ariyo Wahab sebagai orang tua Meri. Tak ketinggalan, Rachel Amanda, Aci Resti, dan Kiki Narendra juga menyumbangkan suara mereka dalam film ini.

Lagu tema bertajuk Selalu Ada di Nadimu menjadi pelengkap emosional dalam film. Lagu ini dibawakan oleh Prince Poetiray dan Quinn Salman, dengan versi khusus yang juga dinyanyikan oleh Bunga Citra Lestari.

Produser Jumbo, Anggia Kharisma, menekankan bahwa film ini dibuat bukan hanya untuk menghibur, melainkan juga untuk menghadirkan kedekatan dan obrolan bermakna antara anak-anak dan orang tua.

“Kami menciptakan Jumbo sebagai pelukan hangat bagi penonton. Lewat cerita dan karakter di dalamnya, kami ingin membuka ruang diskusi antara keluarga dan anak-anak,” jelas Anggia.

[RWT]