Kaltimtoday.co, Samarinda - Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menanggapi usulan pembangunan IKN melalui skema patungan masyarakat. Menurut Hadi Mulyadi skema itu kurang tepat. 

"Setahu saya, dari awal (pemerintah) pusat yang membiayai. Ataupun mungkin kalau ada yang kurang (pembiayaan) ya, tetap jadi urusan pusat lah," ucap Hadi Mulyadi usai menghadiri acara di Grand Senyiur Hotel di Balikpapan, Kaltim, Selasa (29/3/2022). 

Hadi Mulyadi mengatakan, patungan dari masyarakat untuk membangun IKN Nusantara sangat tidak mungkin dilakukan. Mengingat ekonomi masyarakat saat ini terbatas dampak dari pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir. 

"Masyarakat kan terbatas dananya," kata Hadi Mulyadi. 

Meski begitu, Hadi Mulyadi mengaku berpikir positif dengan coba meluruskan maksud dari pernyataan yang telah dilontarkan Kepala IKN Nusantara Bambang Susantono itu. 

"Jadi masyarakat dalam tanda kutip yang dimaksud (Bambang Susantono) itu pengusaha besar kali," tuturnya. 

Dia menjelaskan, ada beberapa perusahaan besar khususnya di bidang pertambangan batu bara di Indonesia. 

Kemungkinan besar, kata Hadi Mulyadi, yang dimaksud Bambang Susantono untuk membantu pembiayaan pembangunan IKN itu adalah perusahaan besar dan bukan masyarakat kecil. 

"Masyarakat tidak mungkin, lah, membiayai. Ini kan banyak perusahan besar. Perusahaan tambang PKP2B aja ada 30 perusahaan. Perusahaan-perusahan besar itu (mungkin) yang diharapkan membantu IKN, bukan dan jangan masyarakat kecil, lah," jelasnya.

[irp posts="54481" name="Polling: Sudah 2,5 Tahun Anggota DPR RI Dapil Kaltim Bekerja, Seberapa Puas Anda dengan Kinerja Mereka?"]

Ditambahkan Hadi, hal yang tidak memungkinkan untuk melibatkan masyarakat dalam pembangunan IKN Nusantara adalah kesulitan ekonomi yang sedang dihadapi masyarakat. 

"Ekonomi masyarakat terbatas. Mau beli minyak goreng aja susah, masa mau bangun IKN? Jangan lah," tandasnya. 

Sebelumnya, Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono menyampaikan wacana pembangunan IKN melalui skema crowd funding atau patungan masyarakat, belakangan jadi sorotan publik. 

Tidak sedikit yang memberikan kritikan atas wacana yang dilontarkan Bambang Susantono tersebut.

[TOS]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.