Kaltimtoday.co, Samarinda - Kawasan Bukit PInang, di Jalan Pangeran Suryanata sangat identik dengan area Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Bertahun-tahun lamanya waga Samarinda menjadikan jurang di TPA Bukit Pinang sebagai lokasi akhir pembuangan sampah mereka.

Sayangnya, beberapa tahun terakhir, kondisi TPA Bukit PInang makin mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, sampah-sampah menggunung dan menyebabkan TPA tersebut kelebihan kapasitas.

“Semakin lama jelas semakin bertambah. Karena jumlah penduduk kan juga bertambah,” ungkap Kepala UPTD TPA, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Arief Rahman.

Dijelaskan Arif, setiap harinya sekitar 400 ton sampah masuk ke TPA Bukit Pinang yang diangkut dengan kendaraan-kendaraan milik DLH Samarinda. Namun diakui Arif, belakangan ini jumlah sampah yang diangkut dari wilayah Samarinda sedikit berkurang lantaran mulai berfungsinya TPA di Sambutan.

“Ya memang sangat terbantu. Tapi TPA Bukit Pinang sudah kadung overload,” imbuhnya.

Permaslahan yang harus dihadapi Samarinda terkait TPA Bukit Pinang memang sangatlah kompleks. Melubernya sampah hingga ke area pemukiman warga juga menjadi salah satu pekerjaan rumah penting bagi Pemkot Samarinda. Namun ditegaskan Arif, saat ini pihaknya terus berusaha maksimal untuk mengelola sampah yang dihasilkan warga Samarinda.

[KA | NON | ADV DLH SAMARINDA]