Kaltimtoday.co, Balikpapan - Sebanyak 47 orang tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo, Balikpapan, Kaltim dinyatakan positif Covid-19. Hal itu menyebabkan layanan di rumah sakit daerah itu ditutup untuk sementara.

Direktur RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Edy Iskandar, mengatakan, dari 47 nakes itu 10 di antaranya merupakan perawat di kamar ruang isolasi, 5 penata anestesi, 12 perawat ICU, 17 perawat ruang non Covid-19, 1 dokter anestesi, 1 dokter anak, dan 1 dokter umum.

Dari total 47 yang terkofirmasi positif itu, hanya 5 yang menjalani perawatan. Sisanya 42 orang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

"Hanya 5 yang dirawat, lainnya isolasi mandiri di rumah," jelas Edy Iskandar dalam pernyataan resminya.

Untuk memutus penularan Covid-19, tambah Edy, unit-unit kerja dari para nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19 sudah disterilkan. Rekan nakes lain yang kontak erat dengan 47 nakes positif itu pun sudah diambil swab PCR.

“Memang kebanyakan dari mereka (nakes) terjangkit di luar jam kerja. Bukan di (RSUD) Kanujoso,” tutur Edy.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Satgas Covid-19 Kaltim mengungkapkan tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan sangat rendah, hanya 30 persen. Apa bukti masyarakat sudah tidak peduli dengan Covid-19? **) Koreksi infografis tertulis 18 Juli, yang benar 18 Agustus. #kaltim #infografis #samarinda #balikpapan

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kaltim Today (@kaltimtoday.co) pada 19 Agu 2020 jam 5:44 PDT

Sebagai bentuk antisipasi, selama satu pekan kedepan sejak Kamis (20/8/2020) hingga Rabu (26/8/2020) manajemen RSUD Kanujoso meliburkan karyawannya. Hal tersebut berdasarkan edaran Nomor 061/9152/UMUM/RSKD/VIII-2020 tentang Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di lingkup RSUD Kanujoso.

“Selama sepekan ini, mereka libur dulu. Jadi bisa turunkan stres dan lelah bekerja selama Covid-19 muncul,” tuturnya.

Adapun layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), cuci darah, operasi, rawat inap serta poli Covid-19 di RSUD Kanujoso tetap operasi seperti biasa. Sebab, sebagian tenaga medis pun tenaga kesehatan tetap bekerja.

“Rumah sakit enggak ditutup, tapi karyawan diliburkan. Mereka dari staf administrasi dan lainnya. Poli rawat jalan juga tutup, tapi sementara,” tutupnya.

[TOS]