Bontang
Puisi Haru Siswa Pesisir tentang Virus Corona
Kaltimtoday.co, Bontang – Keterbatasan tak menyurutkan semangat anak-anak di pesisir Bontang, yakni Pulau Tihi-Tihi untuk berkreasi. Tugas membuat essai dan puisi terkait virus Corona pun dibuat oleh para siswa siswa SDN 016 Bontang Selatan dengan penuh keseriusan hingga menghasilkan kata-kata yang menggugah hati.
Kepala SDN 016 Bontang Selatan Eka Wahyuni mengatakan, awalnya tanggal 22 April 2020 ini jadwal anak-anak masuk sekolah. Namun dengan adanya Surat Edaran perpanjangan belajar dari rumah, aktivitas sekolah kembali diliburkan.
“Karena belajar dari rumah diperpanjang, saya minta tolong sama Bu Mardia (Guru Kelas 6 yang tinggal di Pulau Tihi-Tihi), untuk menyampaikan ke orang tua siswa agar menyampaikan hasil tugas mereka, melalui foto dan video,” kata Eka saat dihubungi melalui WhatsApp oleh Kaltimtoday.co, Rabu (22/4/2020).
Sayangnya, di Pulau Tihi-Tihi tidak ada listrik di siang hari. Aliran listrik dari tenaga surya itu baru dinyalakan sore hingga pagi hari. Sehingga anjuran belajar dari rumah menggunakan program TVRI juga tak bisa dilakukan para siswa. Terlebih hanya 15 rumah yang memiliki parabola di Pulau Tihi-Tihi.
"Virus Corona datang mengetuk seluruh penduduk bumi
Semua dibuat gelisah karena takut mati
Canda dan tawa yang terdengar kini sepi
Karena rasa ketakutan yang menghampiri
Ada yang mengatakan kau lebih kejam daripada setan
Ada juga yang mengatakan ini adalah peringatakan tuhan
Karena kita sudah terlalu sering melakukan kezaliman
Entahlah? Yang aku tau semua orang ketakutan
Meski tidak ada pistol ataupun dentuman meriam apalagi perang
Tapi ingatlah, malaikat pencabut nyawa tidak akan mundur karena lockdown
Apalagi mengatur ulang jadwal kau untuk pulang
Semua tidak ada yang kebetulan
Tuhan pasti punya rencana yang sudah digariskan
Ada sebuah misteri yang kadang disisipkan
Agar kita sadar Tuhan punya peran"
Inilah salah satu puisi karya anak siswa di sekolah pesisir Pulau Tihi-tihi.
“Chanel TVRI, tidak ada di Pulau Tihi-Tihi, makanya belajar dari rumah masih dilakukan secara manual di Pulau Tihi-Tihi,” ungkapnya.
Eka mengakui, dengan segala keterbatasan anak-anak di pesisir, dia tetap mengapresiasi semangat anak-anak yang berusaha semampu mereka menjalankan setiap tugas yang diberikan oleh para guru.
“Saya sangat berterima kasih atas semua dukungan dan bantuan orang tua dan seluruh guru di SDN 016 Bontang Selatan,” terang dia.
Hasil tugas puisi dan essai anak-anak di sekolahnya cukup menggugah hati para pembaca. Eka menyebut, seluruh muridnya merupakan anak-anak yang luar biasa meski dengan segala keterbatasan alat bantu yang mereka miliki.
Lihat postingan ini di Instagram
“Alhamdulillah puisi dan essai mereka bagus-bagus, anak-anak kelas 4 sampai kelas 6 yang ditugaskan dan itu merupakan tugas hari ini (Rabu, Red),” pungkasnya.
[RIR | RWT | ADV]