Kaltimtoday.co, Samarinda - Banyak kegiatan duta yang sering dilakukan oleh pemerintah selama ini. Namun menurut Agil Dwi Yulianto, mahasiswa Poltekkes Kemenkes ini, Duta Peduli Sampah (DPS) menjadi satu - satunya ajang yang sangat bermanfaat untuk kemajuan daerah.

Disampaikan oleh Dwi, alasan dirinya tertarik mengikuti DPS lantaran ingin menjadi bagian dalam pelestarian lingkungan dan penyelamatan bumi, khususnya di Samarinda.

"Saya ingin ikut serta dalam pelestarian lingkungan dan penyelamatan bumi, khususnya dalam hal peduli terhadap sampah. Serta ingin mengubah pandangan masyarakat mengenai sampah. Sampah itu musuh, namun bisa menjadi teman ketika diolah dengan baik," jelasnya.

Sejauh ini, Dwi turut menjadi pemantau sampah yang ada di Samarinda. Pandangan Dwi terhadap sampah kali ini, sudah mengalami penurunan.

"Menurut pantauan saya soal sampah di Samarinda, saat ini penurunan konsumsi sampah oleh masyarakat sudah cukup menggembirakan yaitu sekitar 400 ton. Ini didukung oleh peraturan mengenai penggunaan kantong plastik. Tetapi, masih banyak PR yang tentu harus dicari solusi terbaik terkait dengan permasalahan sampah agar samarinda benar-benar bebas sampah 2025," papar Dwi.

Kegiatan DPS yang dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Samarinda (DLH) ini diakui memberikan manfaat besar bagi daerah, khususnya penanganan sampah di Samarinda.

Dwi menaruh harapan kepada DLH, agar kegiatan DPS terus ditingkatkan, agar Sumber Daya Manusia (SDM) dapat terserap dan menjadi bagian dari fungsi sosial lingkungan.

"Semoga kegiatan ini terus digalakan, ini merupakan salah satu cara pemberdayaan SDM di Samarinda, dan bisa menjadi langkah kecil yang berdampak besar untuk kemajuan Samarinda dan mampu mewujudkan Samarinda bebas sampah 2025," tutupnya.

[NYN | RWT | ADV]