Kaltimtoday.co, Bontang – Tahun ajaran baru 2020/2021 akan dimulai pada 13 Juli 2020, sesuai jadwal dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang. Namun, pembelajaran masih dilakukan dengan cara dalam jaringan (daring) yang berlaku untuk TK, SD, hingga SMP. Hal tersebut mengingat kondisi wabah pandemi global yang masih menyebar di beberapa wilayah di tanah air.

Pun di Bontang yang masih dinyatakan zona kuning dan dalam status Kejadian Luar Biasa (KLB). Meski kasus terkonfirmasi positif di Bontang sudah zero alias sudah tidak ada pasien Covid-19.

Pada saat silaturahmi dengan seluruh kepala sekolah se-Bontang, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menyampaikan, metode pembelajaran untuk TK-SD pihaknya masih belum berani memberikan kebijakan pembelajaran tatap muka bertemu langsung guru di sekolah. Sehingga masih diterapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Kami tidak berani menyekolahkan, mereka bertemu langsung guru dan murid. Karena anak TK dan SD masih belum mengerti untuk tidak saling bersentuhan atau berkerumun,” jelas Neni, Rabu (10/6/2020).

Menurutnya, jika karena pandemi ini pendaftaran peserta didik baru berkurang, maka dibutuhkan inovasi para guru dan kepala sekolah. Karena jika murid sedikit atau berkurang, dana BOS akan berkurang juga yang dari pusat, yakni BOSNAS.

Sementara itu, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang Saparuddin mengatakan, pembelajaran siswa baru baik di SD maupun SMP masih dilakukan secara daring atau PJJ.

“Semua masih dilakukan PJJ, meski di New Normal ini. Karena yang boleh menggelar sekolah tatap muka hanya di daerah yang merupakan zona hijau. Bontang masih zona kuning, jadi belajar lewat daring saja,” ungkapnya.

[RIR | RWT | ADV]