kaltimtoday.co, Samarinda - Masa pandemi membuat kegiatan belajar mengajar dibatasi. Guna menekan penyebaran Covid-19 di Kota Tepian. Sejak itulah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dialihkan menjadi bantuan kuota internet sebesar 30 giga byte (GB). Saat ini bantuan tersebut sudag masuk tahap kedua.

Hal inipun disambut baik oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda, Asli Nuryadin. Dia berharap, agar bantuan tersebut bisa digunakan sebaik mungkin oleh para siswa maupun tenaga pendidik. Baginya, pandemi bukan menjadi penghalang untuk memberikan edukasi. Sebab di Samarinda sendiri, sudah banyak siswa maupun guru yang berhasil menerapkan proses belajar mengajar dalam jaringan (daring).

Terlebih Disdik Samarinda juga memiliki aplikasi sendiri yang belum lama ini diluncurkan yaitu Samarinda Smart Edu (SSE). Saat ini tersedia di seluruh smartphone berbasis 3 platform : website (https), android (playstore) dan iOS atau apple (applestore).

"Diharapkan anak-anak kita, bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi ini sebaik mungkin," kata Asli.

Meski demikian, Asli tak menutup mata, karena hingga saat ini belum semua siswa mampu belajar menggunakan metode daring.

Dia pun meminta pihak sekolah harus berperan untuk tetap memberikan edukasi kepada anak didik mereka. Sebab dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), tidak hanya berbatas daring saja. Tapi juga bisa melalui metode luar jaringan (luring).

Sehingga guru diperkenankan mendatangi siswa secara langsung, guna memberikan modul belajar bagi siswa agar tidak ketinggalan pelajaran.

"Atau bisa menonton siaran TVRI dan mendengarkan radio RRI, tinggal disesuaikan saja jadwalnya," tutup Asli.

[MFU | NON | ADV DISDIKBUD SAMARINDA]