Kaltimtoday.co - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan rencana untuk melancarkan serangan tanpa ampun terhadap Hizbullah pada hari Senin. Pernyataan ini muncul setelah insiden paling mematikan yang melibatkan kelompok bersenjata yang didukung Iran itu, yang terjadi sehari sebelumnya.

Serangan dengan pesawat nirawak yang dilakukan Hizbullah pada pangkalan militer Israel mengakibatkan tewasnya empat tentara dan melukai 60 lainnya, menurut laporan dari United Hatzalah, sebuah layanan penyelamatan sukarela di Israel.

Hizbullah mengklaim bahwa serangan ini merupakan respons terhadap tindakan Israel, termasuk serangan pekan lalu yang, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, menewaskan setidaknya 22 orang di Beirut.

Sejak Israel meningkatkan serangannya terhadap target-target di Lebanon pada 23 September, perang ini telah mengakibatkan lebih dari 1.315 kematian, berdasarkan data dari kementerian kesehatan Lebanon, meskipun angka sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.

Yousef, seorang manajer restoran yang berada dekat pangkalan Binyamina, menyatakan kepada AFP bahwa ia mendengar "ledakan besar" sebelum kedatangan banyak ambulans ke lokasi.

Pada hari Senin sekitar tengah hari, Hizbullah menginformasikan bahwa mereka telah meluncurkan roket ke pangkalan angkatan laut dekat Haifa, disusul oleh serangan roket besar lainnya di kota Safed, yang terletak di utara Israel.

Sirine peringatan serangan udara berbunyi di seluruh wilayah tengah Israel, termasuk di pusat bisnis Tel Aviv, setelah militer Israel melaporkan telah mencegat dua pesawat nirawak yang mendekat dari Suriah.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp