Kaltimtoday.co, Samarinda - Akhirnya vaksinasi perdana di lingkungan Pemprov Kaltim telah resmi dilaksanakan. Pada sesi konferensi pers bersama awak media, para tokoh yang sudah disuntik vaksin menyampaikan pengalamannya ketika disuntik meski hanya beberapa detik. Pertama datang dari Panglima Kodam VI/Mulawarman, Heri Wiranto. Diakui Heri bahwa pada awalnya dia tak langsung divaksin, namun akhirnya tetap bisa diberikan. Melalui momentum kali ini, Heri ingin mengajak seluruh masyarakat di Kaltim agar mau menjalani vaksin.

"Ini semua untuk selamatkan seluruh bangsa Indonesia. Sampai saat ini, saya tetap sehat dan bugar," ungkap Heri. Melalui pernyataannya itu, dia tak mengeluhkan apapun terkait kondisi tubuh.

Hal senada juga disampaikan oleh Kapolda Kaltim, Herry Rudolf Nahak. Dia merasa baik-baik saja dan sejak awal memang memiliki keinginan untuk divaksin. Sebab Herry meyakini bahwa ini semua merupakan upaya yang baik dari pemerintah dan harus diikuti.

"Apa yang kita lakukan hari ini, mudah-mudahan bisa menghilangkan keraguan atau kecurigaan bahwa vaksin ini berdampak ini dan itu. Khususnya masyarakat Kaltim bisa makin percaya," beber Herry.

Sekdaprov Kaltim, Muhammad Sa'bani juga mengalami hal serupa seperti Heri Wiranto. Ketika proses screening, dia sempat tak melanjutkan ke meja 3 untuk penyuntikan vaksinasi. Disebabkan tekanan yang lebih di atas ambang normal. Sa'bani pun mengaku tak menyangka hal tersebut bisa terjadi.

"Karena ada batasan tekanan jadi syarat. Tiba-tiba tadi tekanan saya bisa lebih dari ambang batas normal. Dikira saya sendiri, tapi ternyata banyak juga yang di atas normal. Vaksin ini biasa seperti vaksin dulu-dulu," jelas Sa'bani. Dia pun turut mengingatkan bahwa masyarakat jangan sampai khawatir. Sebab vaksij jadi upaya mencegah penularan Covid-19.

Terakhir, giliran Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun yang membagikan pengalamannya. Samsun jadi orang pertama yang lolos screening dan disuntik vaksin tadi pagi. Disampaikan Samsun, para tokoh didahulukun vaksin bermaksud untuk jadi pembuktian demi hilangkan kekhawatiran masyarakat.

Jadi bukti bahwa vaksin ini benar-benar aman. Samsun juga tak menyangka bahwa tekanan darahnya stabil sebelum disuntik vaksin. Padahal, biasanya terbilang rendah. Selama 30 menit setelah divaksin pun, dia mengaku biasa saja. Tak ada reaksi tertentu yang timbul.

"Ini jadi contoh untuk masyarakat agar tidak ragu lagi. Percayakan saja pada negara. Pasti negara ingin menyehatkan bangsanya. Diikuti saja," tandas Samsun.

[YMD | RWT]