Kaltimtoday.co, Bontang - BPBD Bontang menegaskan komitmennya memperketat aspek keselamatan di seluruh aktivitas wisata bahari. Salah satu langkah yang segera diambil adalah memberikan teguran langsung kepada penumpang kapal wisata yang menolak menggunakan pelampung atau life jacket. Kebijakan ini disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Bontang, Usman, menyusul meningkatnya mobilitas wisata laut di Bontang dan pentingnya disiplin keselamatan dasar di perairan.

Usman menjelaskan, pemilik maupun operator kapal wisata tidak perlu memarahi pengguna kapal apabila mereka menolak menggunakan pelampung. Tugas operator hanya sebatas mengingatkan secara sopan bahwa alat keselamatan wajib dikenakan selama perjalanan.

“Asosiasi kapal wisata cukup ingatkan penumpang supaya memakai pelampung. Kalau sudah diingatkan tetapi tetap tidak mau, silakan telepon BPBD,” kata Usman kala menjadi narasumber dalam sosialisasi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Rawan Bencana yang digelar, Kamis (27/11/2025) lalu.

Ia menegaskan bahwa BPBD akan turun langsung memberikan penegasan kepada penumpang yang tidak patuh. Dengan demikian, operator kapal tidak perlu berhadapan langsung dengan potensi konflik. “Kalau BPBD yang mengingatkan, penumpang akan lebih memahami bahwa ini kewajiban keselamatan, bukan aturan pribadi pemilik kapal,” jelasnya.

Usman juga menyampaikan bahwa BPBD tidak akan mengizinkan penumpang berangkat apabila tetap menolak memakai pelampung meski telah diperingatkan. Menurutnya, tidak ada alasan bagi wisatawan untuk mengabaikan prosedur keselamatan yang dirancang untuk melindungi diri mereka sendiri.

“Nanti kalau BPBD turun menegur, penumpang akan kami minta memakai life jacket. Kalau masih menolak, mereka tidak boleh berangkat sama sekali,” tandasnya.

[ADV BPBD BONTANG]