Kaltimtoday.co, Tenggarong — Jumlah kendaraan pemadam kebakaran di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terbilang masih kurang. Termasuk juga pos damkar.

Berdasarkan Kepmen PU No 11/KPTS/2000, jarak dan waktu tempuh terjauh dari posko induk mako dengan jarak 7,5 km dalam waktu tempuh kurang dari 15 menit adalah daerah yang terlayani dalam wilayah manajemen kebakaran.

Saat ini pos damkar baru ada di beberapa titik. Di antaranya Gunung Pendidik Tenggarong, pos damkar Loa Kulu, Loa Janan, Tenggarong Seberang, dan Samboja.

Kemudian Kota Bangun, Sangasanga, Anggana, Muara Jawa, Muara Muntai, Muara Badak, Marangkayu, Sebulu, Muara Kaman dan Kembang Janggut.

Masing-masing pos difasilitasi kendaraan damkar dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar. Baik dikelola oleh personil BPBD maupun relawan atau kecamatan.

Kepala BPBD Kukar, Fida Hurasani mengungkapkan, kebakaran di lokasi yang jauh dapat menjadi masalah serius. Sebab, dapat memperlambat kedatangan petugas di lokasi kejadian.

"Yang jadi masalah adalah jarak. Di dalam aturannya, setiap 7,5 km harus ada pos Damkar, jadi bukan hanya di setiap kecamatan," tutur, Selasa (14/2/2023).

Dia pun berkomitmen untuk membentuk pos-pos, terutama wilayah zero area. Selain itu, mengusulkan pembelian kendaraan damkar pada APBD Perubahan 2023.

Nantinya, kendaraan damkar tersebut akan ditempatkan di sejumlah titik. Seperti Tabang, Kembang Janggut, Kenohan, Muara Kaman, Sebulu-Muara Kaman, Loa Ipuh Darat, dan Jonggon.

Fida berharap, usulan itu direspon oleh tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) Kukar, karena jadi kebutuhan mendesak.

"Karena dalam response time, dalam waktu 15 menit semenjak menerima laporan, harus terpenuhi jarak 7,5 km. Makanya harus ada pos-pos penyangga," tutupnya.

[SUP | RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.