Kaltimtoday.co, Samarinda - Memasuki pukul 18.00 Wita, massa yang semakin banyak berdatangan dan mengepung kedua gerbang DPRD Kaltim, terpaksa harus lari kocar-kacir akibat serangan beruntun dari gas air mata yang dilancarkan petugas kepolisian.

Mulanya, saat hari semakin sore sekitar pukul 16.00 Wita, massa semakin banyak hingga diperkirakan berjumlah lebih dari 5.000 orang. Saat itu massa semakin keras melakukan aksinya. Dari dalam halaman gedung parlemen terdengar suara sirine yang menandakan waktu memasuki saat senja.

Tidak lama berselang, dua suara tembakan lancarkan petugas. Dari pantauan di lapangan bahkan tepatnya di depan gerbang utama DPRD Kaltim. Petugas mulai menggunakan mobil taktis water canon untuk memaksa mundur massa.

Karena hanya berupa serangan air. Massa menolak mundur. Akhirnya tembakan ketiga mulai terdengar. Massa yang saat itu terpecah dua, sebagian diantaranya terlihat menyulut api dan membakar ban tepat di depan tembok penanda DPRD Kaltim.

Karena massa semakin gencar. Tembakan pun semakin gencar dilakukan. Hingga membuat massa lari membubarkan diri. Akibatnya puluhan massa maupun warga sekitar menjadi korban. Pingsan hingga sesak napas tak bisa dielakkan.

Diperkirakan, tembakan saat ini mungkin sudah lebih dari lima belas kali. Hasilnya mobil ambulans dari para relawan harus hilir mudik menyelamatkan korban yang dirasa cukup kritis kondisinya.

Hingga berita ini diturunkan. Meski massa berhasil dipukul mundur namun massa terlihat belum berniat membubarkan dirinya.

[JRO | TOS]