Kaltimtoday.co - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Selatan (Kalsel) memastikan bahwa puluhan warga yang mengalami halusinasi dan kehilangan kesadaran, yang akhirnya harus dirawat di rumah sakit jiwa, tidak disebabkan oleh kecubung. Kepastian ini diperoleh setelah pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan tidak adanya zat kecubung dalam tubuh para pasien.

Abdul Chaliq, Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kalsel, menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan laboratorium dan pengakuan dari para korban menunjukkan bahwa halusinasi dan delusi yang mereka alami disebabkan oleh konsumsi pil putih tanpa merek yang dicampur dengan minuman alkohol dan beberapa jenis obat lainnya.

"Saat ini, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, belum ada bukti bahwa mereka menggunakan kecubung," kata Abdul dalam konferensi pers di Mapolda Kalsel, Jumat (19/7/2024).

Polda Kalsel, BPOM Kalsel, dan BNN Kalsel juga telah melakukan penyelidikan dan pemeriksaan laboratorium terhadap puluhan korban yang dirawat di rumah sakit jiwa.

"Hasil penyelidikan dari Polda, BPOM, BNN menunjukkan bahwa kecubung bukan penyebabnya. Mereka menemukan adanya pil tanpa merek berwarna putih yang dicampur dengan obat-obatan lain," tambahnya.

Fenomena mabuk massal ini telah menyebabkan 56 orang harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Banjarmasin, berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Kalsel seperti Banjarmasin, Banjarbaru, Hulu Sungai Selatan, dan Tanah Bumbu.

Meskipun tren kasusnya mulai menurun, beberapa pasien masih menjalani perawatan, sementara sebagian besar pasien yang dirawat telah pulang ke rumah.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp