Kaltimtoday.co, Samarinda - Tingginya air di Sungai Karang Mumus (SKM) dipengaruhi oleh kondisi pasang surut air Sungai Mahakam. Akibatnya, air bahkan meluap hingga ke ruas-ruas jalan di Kota Tepian. Bahkan beberapa titik pemukiman warga pun terpantau mulai digenangi air. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda pun mengungkapkan jenis-jenis sampah yang mendominasi lokasi banjir.

“Kalau dulu, banyak perabotan rumah yang rusak dan dibuang. Saat ini ya kemasan sisa makanan, popok bayi, secara umum kebutuhan rumah tangga lah,” ujar Kepala DLH Samarinda, Nurrahmani.

Sedangkan bahan-bahan masakan jarang ditemui ditengah lokasi banjir. Hal ini tentunya dipengaruhi ketidakmampuan warga yang menjadi korban banjir untuk memasak. Sehingga kemasan makanan, seperti nasi bungkus, dan kotak menjadi dominan.

Namun, perempuan yang akrab disapa Yama ini mempersilahkan warganya untuk membuang sampah diluar Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

“Tapi jangan dibuang sembarangan. Buang dititik yang sudah disediakan. Nanti petugas kami akan angkut,” imbuhnya.

Dia mengakui, selama musibah banjir melanda warga Samarinda, pihaknya memang memberikan kelonggaran bagi warga yang menjadi korban.

Namun, dia juga mengingatkan agar warga jangan mebuang sampah diloaksi banjir dengan cara melarutkannya. Karena kedepannya akan memberikan dampak yang lebih buruk.

"Nanti malah menyebabkan penyumbatan, dan genangan air jadi sulit turun." terangnya.

[KA | NON | ADV DLH SAMARINDA]