Kaltimtoday.co, Berau - Sekretaris Komisi I DPRD Berau, Frans Lewi meminta, agar pengerjaan proyek infrastruktur di Berau dapat melibatkan tenaga kerja lokal. Upaya ini memungkinkan agar kesejahteraan masyarakat ikut terdampak.

Kalaupun perusahaan membutuhkan tenaga kerja dengan keahlian khusus, politisi Hanura tersebut meyakini masih banyak pemuda daerah yang juga memiliki latar belakang pendidikan teknik dan keahlian yang dibutuhkan dalam pengerjaan proyek.

Prioritas terkait hal tersebut, kata dia, perlu menjadi pertimbangan.  Beberapa pengerjaan tidak melulu menggunakan tenaga kerja yang berasal dari luar daerah,  sehingga mengabaikan warga lokal.

"Maka dari itu, prioritas bagi tenaga kerja lokal harus tetap menjadi perhatian,” tegasnya.

Terkait ketenagakerjaan pula, pihaknya sudah kerap berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk segera menindaklanjuti ke perusahaan-perusahaan agar keluhan masyarakat terkait ketenagakerjaan bisa direalisasikan.

Sebagaimana ketentuannya, komposisi tenaga kerja lokal minimal harus 80 persen sedang sisanya dari luar daerah. Ketentuan tersebut menurut Frans harus dipatuhi oleh seluruh perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Berau.

“Jangan sampai muncul kecemburuan sosial di tengah masyarakat, apalagi di tengah kondisi di mana banyak gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK),” ujarnya.

Terkait ini pula, menurutnya, pemerintah daerah harus mencari terobosan baru dalam membuka lapangan kerja di luar sektor pertambangan. Menurutnya, ketergantungan terhadap satu sektor tidak bisa berlangsung selamanya.

“Pemerintah harus mulai mengembangkan sektor-sektor lain yang bisa menyerap tenaga kerja lokal secara berkelanjutan. Ini penting agar semua warga, khususnya generasi muda, punya peluang kerja yang lebih luas di daerah sendiri,” pungkasnya.

[MGN | ADV DPRD BERAU]