Kaltimtoday.co, Tenggarong - Event tahunan Bejaguran 2025 kembali digelar dan langsung menyita perhatian publik. Ajang ini jadi tontonan menarik bagi masyarakat Kutai Kartanegara (Kukar), dengan antusiasme tinggi dari warga yang memadati Taman Tanjong, Jumat malam (20/6/2025).

Bejaguran sendiri berasal dari bahasa Kutai yang berarti berkelahi atau adu ketangkasan. Tradisi ini kini dikemas dalam format pertandingan resmi dan menjadi sarana positif bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat di bidang olahraga tarung.

Di hari pertama, tercatat 22 peserta turun ke arena. Mereka terbagi dalam empat kategori, yakni 14 peserta di kelas bejaguran, 4 peserta behantup, 2 petarung MMA Pro, dan 2 peserta di kategori behantam.

Bupati Kukar, Edi Damansyah, hadir langsung menyapa penonton. Ia mengajak masyarakat, khususnya anak muda, untuk menyalurkan minat bertarung di tempat yang tepat.

“Yang hobi bejagur, jangan di kampung. Bejagurlah di atas ring,” kata Edi dari atas panggung.

Menurutnya, bejagur tidak hanya menjadi hiburan rakyat, tapi juga peluang pembinaan agar bisa menjadi profesi yang menjanjikan di masa depan.

“Latihan itu penting. Kalau tidak, nanti jadi kayak stand up comedy. Yang tampil seharusnya yang benar-benar siap,” tegasnya.

Terkait fasilitas, Edi juga meminta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar untuk membangun kembali sarana latihan. Salah satu lokasi yang disasar adalah Stadion Rondong Demang, yang dulunya memiliki ring khusus dan bisa difungsikan kembali.

Selain fokus pembinaan, Kukar kini memiliki satu kandidat petarung potensial yang dinilai siap bertanding di ajang internasional di Malaysia. Di hadapan penonton, Edi menyampaikan komitmen untuk mendukung penuh keberangkatan atlet tersebut.

“Nanti kami belikan tiket, kami bekali ongkos makan dan hotelnya. Semoga kegiatan ini menjadi wadah untuk mengembangkan bakat putra-putri Kutai Kartanegara,” tutupnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]