Kaltimtoday.co, Penajam - Hasil Pilkades PPU 2023 mengejutkan publik ketika 11 Kepala Desa petahana kalah. Situasi ini memunculkan spekulasi mengenai praktik money politic yang ditudingkan sebagai penyebab hasil yang menimbulkan pertanyaan dan keraguan di kalangan masyarakat setempat. 

Dugaan money politic di Pilkades PPU 2023 menjadi topik hangat di kalangan masyarakat. Angka transaksi yang disebut-sebut bisa mencapai Rp500 ribu ini menuai tanggapan serius dari Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten PPU, Makmur Marbun. Dia dengan tegas menampik isu tersebut dan menyebutnya hanyalah gosip belaka.

"Itu kan isu. Kami sudah mencoba melakukan tahapan yang sudah disampaikan tadi. Tahapan tadi meminimalisir terjadinya masalah-masalah baru,” tuturnya saat menggelar konferensi pers di kantornya. 

Makmur Marbun juga menyatakan komitmennya untuk menyelidiki lebih lanjut apabila isu ini benar terbukti terjadi di lapangan.

Menanggapi dugaan keterlibatan petahana dalam praktik jual beli suara, Marbun menegaskan, bakal tindak tegas apabila ada bukti yang membenarkan isu tersebut. Namun, jika tidak ada bukti, maka itu hanyalah fitnah.

Pihak berwenang kini memberikan kesempatan kepada publik untuk menyampaikan bukti nyata hingga tanggal 11 Januari 2024. 

"Kalau itu ada, isu dan kenyataannya ada, kita harus kita lanjuti. Masih ada waktu sampai nanti pelantikan di tanggal 11 Januari. Buktikan ataupun memang hanya isu," tutupnya. 

Dalam situasi yang masih penuh tanda tanya ini, masyarakat dan pihak berwenang harus bersabar dan memastikan bahwa keadilan dan kebenaran dapat ditegakkan dalam proses demokrasi setempat.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.