Kaltimtoday.co, Samarinda - Kaltim melaporkan kenaikan kasus baru harian virus corona Covid-19 tertinggi, Jumat (21/8/2020). Kenaikan tersebut utamanya terjadi di Samarinda dan Balikpapan.

Hari ini, Kaltim melaporkan ada 195 infeksi baru. Ini mencatatkan Kaltim berada di posisi tiga besar daerah dengan tingkat infeksi baru tertinggi di Indonesia.

Dengan penambahan kasus baru itu, per hari ini Kaltim telah memiliki 2.892 kasus dengan 1.774 sembuh, dan 105 kematian.

"Samarinda tercatat ada 34 kasus positif Covid-19 baru," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, Ismed Kusasih. Penambahan berasal dari klaster Pemprov Kaltim, DPRD Kaltim, dan non klaster.

"Hampir semuanya tidak bergejala atau ringan," ungkap Ismed.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Satgas Covid-19 Kaltim mengungkapkan tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan sangat rendah, hanya 30 persen. Apa bukti masyarakat sudah tidak peduli dengan Covid-19? **) Koreksi infografis tertulis 18 Juli, yang benar 18 Agustus. #kaltim #infografis #samarinda #balikpapan

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kaltim Today (@kaltimtoday.co) pada 19 Agu 2020 jam 5:44 PDT

Adapun di Balikpapan, tercatat terjadi penambahan 75 kasus positif Covid-19, 32 orang sembuh, dan 7 meninggal dunia.

Akibat tingginya kemunculan kasus-kasus baru ini, Satgas Covid-19 Kaltim dan kabupaten/kota, telah mengeluarkan sejumlah peraturan pendisiplinan protokol kesehatan di masyarakat, menutup sejumlah layanan di rumah sakit daerah, hingga menjalankan bekerja dari rumah bagi instansi pemerintah.

"Kami berharap kedisiplinan masyarakat menjalankan protokol kesehatan terus dilakukan. Itu kunci kita berhasil menekan penyebaran virus corona ini," ucap Jubir Satgas Covid-19 Kaltim, Andi M Ishak.

Sebelumnya, Andi mengungkapkan, di Kaltim tingkat kepatuhan masyarakat menjalankan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, menggunakan masker, dan rajin mencuci tangan masih sangat rendah. Berdasarkan penelitian Satgas Covid-19 Kaltim, persentase kepatuhan di bawah 30 persen.

"Kami sudah mendorong pemerintah kabupaten/kota melakukan pendisiplinan yang lebih tegas," tuturnya.

[TOS]