Kaltimtoday.co, Tenggarong - Pagi hari, Markas Komando Distrik Militer (Makodim) 0906/Tenggarong menerima kunjungan Komando Resor Militer (Danrem) 091/ Aji Surya Natakesuma (ASN), Brigjen TNI Cahyo Surya Putra.

Kunjungannya kali ini dalam rangka peresmian Taman Pendidikan Alquran (TPA) dan Demontration Plot (Demplot) sistem pertanian terpadu yang dikembangkan oleh Kodim 0906/TGR, Senin (11/01/2021).

"Saya sangat mengapresiasi langkah Kodim 0906/TGR membuat inovasi seperti menyediakan TPA untuk menyiapkan anak-anak kedepannya menjadi anak yang sholeh," kata Cahyo.

Sebelumnya, lahan sekitar 3 hektar di dekat Makodim yang tidak bertuan kurang dimaksimalkan untuk mengembangkan potensi ketahanan pangan. Sehingga Dandim 0906/TGR, Letkol Inf Charles Alling membuat dan memanfaatkan lahan sebagai wadah demplot berbasiskan sistem pertanian terpadu. Yang dikembangkan seperti sektor pertanian berupa tanaman sayur mayur, perikanan dan peternakan.

Cahyo mengatakan, hal ini sebagai contoh bagi masyarakat agar mereka bisa memanfaatkan lahan di lingkungan mereka sendiri.

"Karena ini merupakan arahan dari pimpinan angkatan darat untuk ke kewilayahan dimana Kaltim memiliki potensi luar biasa yang harus dikembangkan," ujarnya.

Dengan adanya demplot, lanjut Cahyo, menjadi contoh pembelajaran bagi anak-anak ataupun masyarakat bagaimana mengembangkan ketahanan pangan, khususnya di lingkungan masyarakat.

Jika dikembangkan secara konsisten kedepannya mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari baik itu di wilayah Kodim dan masyarakat.

Apalagi Bupati Kukar juga menyampaikan progres kedepannya akan mengoptimalkan lahan yang kurang efektif menjadi lebih efektif dengan pertanian dalam arti luas.

"Tentunya ini suatu kegiatan positif untuk kita bisa mandiri dengan memanfaatkan lahan di rumah masing-masing, paling tidak bisa membantu kebutuhan rumah," harapnya.

Sementara itu, demplot yang sebelumnya merupakan rawa-rawa, dibuat oleh personil yang baru masuk di Kodim 0906/TGR dari Prajurit Bina Desa (Prabinsa) menjadi lahan yang bermanfaat. Para prajurit ini baru selesai pelatihan tentara dari satuan-satuan tempur, karena kebijakan pimpinan darat mereka dimasukan kewilayahan.

"Melihat potensi ini, Dandim kemudian memberikan arahan kepada mereka. Yok kita berkarya, yok kita belajar sebelum nanti kamu turun di Koramil," ungkap Cahyo.

Ini, lanjut dia, sebagai bentuk pelatihan agar ketika mereka turun di koramil nanti, dapat menjadi tenaga inti yang bisa mensosialisasikan dan merealisasikan kegiatan ini kepada masyarakat secara langsung.

[SUP | RWT]