Kaltimtoday.co, Samarinda - Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Andhika Dharma Sena memastikan akan menindaktegas para pelaku pungutan liar (pungli) di SPBU Sungai Kunjang.

Pernyataan itu disampaikan Andhika setelah sejumlah sopir truk mengungkap dugaan praktek pungli untuk memuluskan antrean solar bersubsidi.

Sopir selain dipalak Rp 5 ribu untuk sekadar antre, juga ditawari membayar Rp 50 ribu untuk menerobos antrean.

“Akan kami tindaklanjuti informasi itu,” kata Andhika.

Dia meminta, sopir truk tidak membiarkan praktik terlarang tersebut terus terjadi dengan melapor ke polisi. Dia berjanji akan menindaklanjuti praktek pungli tersebut.

“Kami juga mengimbau supir truk untuk tidak membiarkan aksi premanisme itu dengan membuat laporan langsung ke kami,” ucapnya.

Fenomena kelangkaan BBM jenis solar bersubsidi yang terjadi di Samarinda, dimanfaatkan sejumlah preman.

Mereka bahkan memalak sejumlah sopir truk di SPBU yang sedang antre panjang akibat kelangkaan solar.

Di tengah situasi sulit itu, preman-preman itu bahkan melakukan praktek pungli untuk memuluskan antrean. Sopir truk yang membayar Rp 50 ribu, bisa serta-merta menerobos antrean.

Parahnya, cara-cara menerobos antrean ini dimanfaatkan para pengetap. Solar bersubsidi jadi cepat habis. Sopir-sopir truk jadi lebih lama antre di SPBU. Bukan hanya berj-jam, sopir bahkan harus antre hingga berhari-hari.

[TOS]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.