Kaltimtoday.co, Berau - Badan Meteorologi Klikatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kalimarau memastikan, curah hujan di wilayah Berau masih tinggi, bahkan puncak hujan tersebut diprediksi berlangsung hingga Maret 2025.

Kepala BMKG Berau, Ade Heryadi, menyatakan bahwa berdasarkan pengamatan hingga Jumat (14/2/2025) siang, curah hujan tercatat sekitar 205 milimeter. Angka ini termasuk kategori tinggi di suatu wilayah, dan jika terjadi dalam kurun waktu 15 hari, maka dikategorikan sebagai ekstrem.

"Dalam tiga hari ke depan, prediksi cuaca berpotensi hujan ringan sampai sedang," katanya.

Ade menjelaskan bahwa, secara teori, Madden Julian Oscillation (MJO) atau fluktuasi cuaca tropis dalam skala mingguan, yang terpantau pada 11 Februari berada di fase 7. Dalam bahasa BMKG, fase ini menandakan bahwa pengaruhnya terhadap pembentukan hujan di Indonesia tidak signifikan.

Sedangkan, potensi hujan di Berau berasal dari gelombang dengan frekuensi rendah yang diikuti dengan radiasi gelomban panjang (OLR) yang tebal didukung dengan tingkat kelabilan udara dalam kategori sedang kuat.

"Sehingga potensi hujan masih cukup tinggi," imbuhnya.

Tingginya curah hujan ini mengharuskan BPBD lebih bersiaga. Itu dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan mulai dari tanah longsor, banjir, dan ancaman bencana lainnya.

Seperti halnya, angin kencang yang terjadi di wilayah Pulau Maratua, Selasa (11/2/2025) dini hari kemarin. Kondisi tersebut menyebabkan, kantor pemerintah kecamatan rusak serta berdampak terhadap rumah penduduk.

"Kita terus antisipasi terkait curah hujan yang masih cukup tinggi di Kabupaten Berau, personel maupun armada kita pastikan terus siaga," katanya saat dijumpai di ruang kerjanya belum lama ini.

Mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk sebagai akibat tingginya curah hujan ini, BPBD mengimbau warga untuk tetap bersiaga dan waspada apalagi saat berkegiatan di luar rumah.

[MGN | RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp