Kaltimtoday.co, Samarinda - Pemkot Samarinda berencana membuat maskapai baru dan memiliki pesawat sendiri. Namun, rencana tersebut akan fokus ke penerbangan kargo dan perintis di Bandara APT Pranoto Samarinda.

Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Abdul Rofik sepakat dengan rencana tersebut. Menurutnya, hal tersebut sangat inovatif. Meski begitu, ada beberapa hal yang menurutnya harus diperhatikan, terutama terkait persoalan bisnis.

"Pemerintah daerah kalau punya maskapai sendiri itu inovasi yang bagus. Saya setuju, tapi persoalannya bukan disitu. Tapi untung atau tidak," kata Abdul Rofik.

Rofik menyebut, Pemkot Samarinda harus menggunakan analisa SWOT yang kuat. Mulai dari meneliti kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman ke rencana bisnis yang akan dikembangkan terkait rencana memiliki maskapai dan pesawat terbang baru sendiri.

"Seperti kenapa harus bisnis itu, tidak yang lain, kemudian modalnya ada atau tidak. Jangan sampai kita ini diperdaya orang-orang luar, yang mengakibatkan APBD kita tergerus. Tapi jika tidak menggunakan APBD, bahkan untung dari segi fasilitas, maka kita mendukung penuh," tambahnya.

Rofik mengingat pengalaman Pemprov Kaltim yang sempat membangun Kaltim Airlines. Namun operasionalnya justru terganjal persyaratan, sampai tak memenuhi standar penerbangan.

"Pengalaman Pemprov Kaltim ketika dilakukan bukan oleh ahlinya, zamannya Awang Faroek, itu yang maskapai Kaltim Airlines. Artinya jangan lagi terulang. Dipikirkan lagi matang-matang, karena kita berbisnis perlu analisa," tutupnya.

[YMD | DPRD SAMARINDA]