Kaltimtoday.co, Samarinda - Pilkada di Samarinda sudah berlalu. Pada pukul 13.00 Wita, pemungutan suara resmi ditutup. Kemudian penghitungan suara resmi dilakukan di berbagai Tempat Pemungutan Suara (TPS). Sementara itu, posko pemenangan pasangan calon (paslon) nomor urut 3, Zairin Zain-Sarwono ramai disambangi simpatisan dan para pendukung. Konferensi pers (konpers) digelar oleh tim pemenangan sekitar pukul 17:41 Wita.

Konpers dibuka oleh Mursyid Abdurrasyid selaku ketua tim pemenangan. Dia mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dan mendukung Zairin-Sarwono.

"Hasil yang kita lihat dan kita dapatkan, termasuk yang kita lihat tadi di dalam, itu bukan penghitungan dari C1 asli. Tapi sifatnya yang berupa SMS atau WhatsApp. Kalau C1 fisik yang asli itu belum kami terima. Sementara, tidak ada pihak baik paslon 1, 2, atau 3 yang berhak menentukan sebagai pemenang," ungkap Mursyid di hadapan awak media.

Sebab penghitungan resmi dilaksanakan pada 10 Desember 2020 di tingkat PPK dan PPS se-Samarinda. Kemudian, masuk ke tahap kota. Sekali lagi, Mursyid menegaskan bahwa hasil penghitungan suara yang telah pihaknya terima dari SMS dan WhatsApp yang ada.

"Masih ada sekitar 227 TPS yang belum masuk di kita. Sementara potensi untuk menang masih ada. Selisihnya hanya kecil saja. Hanya 0, sekian. Kita berdoa semoga 227 TPS itu bisa kita tembus lagi," sambung Mursyid yang disambut ungkapan amin dari para simpatisan di tempat.

Dia juga mengingatkan untuk tetap menjaga persatuan dan keamanan, serta kebersamaan. Harus tetap mengawal sampai ada penetapan resmi dari KPU Samarinda. Menurutnya, potensi-potensi seperti ini akan terus terjadi dengan selisih yang sangat tipis.

Zairin juga menyampaikan beberapa hal. Senada dengan Mursyid, dia pun menjelaskan bahwa hasil penghitungan sementara hari ini didapat melalui kabar di SMS dan WhatsApp. Zairin-Sarwono pun masih menunggu hasil yang sebenarnya. Namun disampaikan bahwa di Kecamatan Samarinda Ulu, paslon dengan tagline Samarinda Bangkit ini menang telak.

"Saat ini kita ingin bagaimana relawan kita bisa melihat apa yang dilakukan dari TPS-TPS diangkut ke kelurahan, ini mohon untuk dijaga dan diawasi. Selisih kita sangat kecil, permainan bisa dilakukan di situ. Ini harus kita jaga nantinya. Agar apa yang kita inginkan, bisa sesuai dengan aturan yang berlaku," tegas Zairin.

Zairin tak menampik cukup sulit untuk mengklaim siapa pemenangnya. Sebab perolehan suara sementara ini memiliki selisih yang begitu kecil. Pihaknya masih akan menunggu hasil akhir dari C1 yang akan dikirim.

"Kita maklumi saja kalau ada salah satu paslon yang mengklaim sudah menang, saya kira itu belum pasti," bebernya.

Sarwono juga turut menambahkan bahwa proses masih berjalan dan selisihnya tidak sampai 1 persen. Dia menuturkan bahwa di dalam peraturan perundang-undangan, jika selisih tak sampai 1 persen dan ada yang dipandang tidak wajar, bisa sampai ke Majelis Konstitusi (MK).

"Hari ini, seluruh TPS baru proses penyerahan ke PPS. Di PPS juga harus diperhatikan dan diawasi bersama supaya tidak ada kotak suara yang tersegel itu berubah. 3 hari kemudian, akan dilakukan penghitungan hasil suara di PPS untuk direkap di PPK," ungkap Sarwono.

Sampai saat ini, penghitungan tentatif belum sampai 1 persen atau berkisar di angka 0,3 persen saja. Merupakan angka yang tipis sekali. Sebab, para saksi akan terus bekerja. Sarwono memastikan, saksi Zairin Zain-Sarwono tidak bekerja sendiri. Namun harus didukung dan didampingi demi memastikan tidak ada kecurangan terjadi.

"Kita ingin Samarinda ini aman. Siapapun pemenangnya, selama itu fair kita akan menjunjung tinggi dan kita ingin menjadi garda terdepan bagi Pilkada aman dan damai untuk kenyamanan Samarinda," tandas Sarwono.

[YMD | TOS]