Kaltimtoday.co - UNESCO bersama grup K-pop ternama SEVENTEEN, selaku Duta Besar Pemuda, meningkatkan komitmen mereka dalam mendukung generasi muda di seluruh dunia. Dengan total dana hibah sebesar 1 juta USD, sebanyak 100 inisiatif inovatif yang dirancang dan dipimpin oleh pemuda dari 70 negara telah terpilih untuk didanai. Selain itu, para pemimpin proyek ini akan mendapatkan pelatihan dan bimbingan langsung dari para ahli.

“Generasi muda adalah sumber utama inovasi dan solusi untuk menghadapi tantangan global. Namun, seringkali mereka kekurangan dana dan dukungan yang memadai. Dengan dukungan dari SEVENTEEN, 100 inisiatif inspiratif akan direalisasikan, memberikan manfaat kepada ribuan pemuda dan komunitas mereka,” ujar Audrey Azoulay, Direktur Jenderal UNESCO.

SEVENTEEN, yang ditunjuk sebagai Duta Besar Pemuda UNESCO pada Juli 2024, telah menjadi motor penggerak program ini. Dengan kampanye bertajuk #GoingTogether, mereka berhasil mengumpulkan lebih dari 2.300 aplikasi dari seluruh dunia dalam beberapa minggu. Melalui proses seleksi ketat oleh juri internasional, terpilihlah 100 proyek berdasarkan potensinya untuk membawa perubahan sosial, membangun komunitas kreatif, atau meningkatkan kesehatan mental pemuda.

“Kreativitas dan semangat pemuda di seluruh dunia menginspirasi kami. Kami sangat bersemangat untuk melihat bagaimana pengalaman ini dapat membangun komunitas pemuda dan mewujudkan mimpi mereka,” ungkap SEVENTEEN dalam pernyataannya.

Dana hibah yang diberikan berkisar antara 5.000 hingga 7.500 USD untuk setiap proyek. Proyek-proyek ini akan berjalan hingga Oktober 2025 dengan fokus utama pada seni, musik, olahraga, serta isu kesehatan mental dan lingkungan.

Proyek-Proyek Inovatif di Seluruh Dunia

Proyek yang terpilih mencerminkan keberagaman kebutuhan dan inovasi pemuda dari berbagai belahan dunia. Berikut adalah beberapa sorotan proyek inspiratif yang mendapatkan dukungan:

 • Haiti: MakerLab Culture Youth and Girl, dipimpin oleh Théophilo Jarbath, adalah laboratorium desain yang mendukung inovasi sosial dan teknologi bagi pemuda, khususnya perempuan, di sektor budaya, kreatif, dan eSports.

 • Zambia: DeafSmart, yang diketuai Mirriam Sikalume, memberdayakan komunitas tunarungu melalui pelatihan keamanan digital, termasuk lokakarya untuk melindungi data pribadi dan mengenali risiko daring.

 • Filipina: Natasha Tanjutco memimpin Islands of Imagination Festival, yang memberdayakan 260 pemuda dari komunitas kepulauan melalui pendidikan lingkungan dan ekspresi budaya.

 • Tunisia: PsyQuilibre, diprakarsai oleh Noor Azaiez, memperluas layanan kesehatan mental yang terjangkau dan inklusif bagi siswa rentan di Greater Tunis.

 • Brasil: Coopera Flora Azul, di bawah arahan Laiza de Carvalho Lima, melibatkan lebih dari 1.000 pemuda untuk melestarikan burung Spix’s Macaw dan habitatnya melalui edukasi lingkungan.

 • Yunani: Denia Kopita memimpin SkatersCreators, yang menggunakan skateboard dan seni untuk menghubungkan pemuda dari berbagai latar belakang dalam melawan diskriminasi, diakhiri dengan pameran seni kolaboratif.

Selain pendanaan, UNESCO dan SEVENTEEN juga menyediakan pelatihan manajemen proyek dan mentoring bagi para pemimpin inisiatif. Pelatihan ini melibatkan ahli inovasi sosial dan mentor profesional dari berbagai bidang, dengan partisipasi aktif para pemenang.

Saat ini, 52% populasi dunia berusia di bawah 30 tahun, dan angka ini diperkirakan meningkat menjadi 57% pada 2030. Namun, generasi muda masih menghadapi tantangan besar, mulai dari meningkatnya masalah kesehatan mental hingga keterbatasan peluang yang sesuai dengan aspirasi mereka.

Melalui program ini, UNESCO berupaya menjawab tantangan tersebut dengan memberdayakan pemuda melalui pendidikan, pelatihan, dan pendanaan. Inisiatif ini menjadi bukti nyata bahwa pemuda bukan hanya penerima manfaat, tetapi juga agen perubahan yang mampu membawa solusi nyata bagi komunitas mereka.

[TOS]