Kaltimtoday.co, Tenggarong - Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, kian menunjukkan perannya sebagai lumbung pangan. Dengan lahan produktif yang tersebar di berbagai sektor, desa ini bahkan sudah mampu swasembada dan mencatat surplus hasil pertanian.

Kepala Desa Sumber Sari, Sutarno mengungkapkan, potensi pertanian di wilayahnya sangat beragam. Tercatat ada 318 hektare sawah produktif, 50 hektare lahan hortikultura, serta sektor perikanan yang cukup berkembang. Selain itu, desa tersebut juga memiliki perkebunan karet dan sawit.

“Kalau berbicara potensi pertanian, Sumber Sari cukup lengkap,” katanya kepada Kaltimtoday.co.

Ia menjelaskan, pemerintah sudah membangun jaringan irigasi sekunder dan tersier baik dari kabupaten maupun pusat. Namun, persoalan muncul ketika musim kemarau panjang karena air sungai kerap mengering.

Sebagai solusi, pemerintah membantu melalui pembangunan sumur bor. Hingga kini sudah tersedia empat unit yang dimanfaatkan petani dan direncanakan akan ditambah.

“Kalau kondisi normal atau hujan terus aman saja, tapi saat kemarau sumur bor ini yang menyelamatkan tanaman padi,” tuturnya.

Ia menambahkan, proses pengolahan pertanian di Sumber Sari sudah banyak memanfaatkan alat dan mesin pertanian (alsintan). Warga menggunakan hand tractor, combine harvester, hingga drone untuk penyemprotan, meski sebagian masih dilakukan manual.

“Untuk menanam, sebagai besar masih manual karena masih ada warga kita yang masih memerlukan penghasilan dari situ untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari,” tandasnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]