Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda memiliki tim khusus dalam penanganan sampah terapung di saluran-saluran drainase di Samarinda.

Berbeda dengan 'hantu banyu', tim dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) yang khusus mengurus sedimentasi di parit-parit.

"Untuk sampah terapung itu tanggung jawab kami. Ada yang seminggu sekali petugas yang membersihkan. Namanya BKT, Bersih Kamis Terapung," kata Kepala Seksi Penanganan Sampah, Zainal Abidin.

Kendati demikian, dalam proses pengerjaan yang tak jarang dibantu warga atau LSM lingkungan, pihaknya juga turut mengangkut sedimentasi.

"Tapi, saat gotong-royong, sedimentasi dan sampah kami angkat semua. Sekali kerja kalau memang dilihat ada sedimentasi," ujarnya.

Sekira 150 pekerja yang terbagi dalam 7 grup, setiap Kamis akan melakukan pembersihan tersebut. Masing-masing grup berisikan 20 pekerja.

"Jadi ada 7 grup, 2 siang dan 5 pagi yang membersihkan anak-anak parit. Di daerah-daerah yang mampet oleh sampah terapung seperti sampah plastik dan botol," jelasnya.

Namun, Zainal menilai jumlah tersebut dirasa masih kurang melihat luasan wilayah di ibu kota Kaltim ini. Oleh karena itu, selama ini dalam pengerjaanya, tim tidak hanya bergerak di hari Kamis saja

"Tapi, jika memang ada, ngapain nunggu hari Kamis. Karena kita kerjakan juga akhirnya. Selain itu, luasan wilayahnya sebenarnya tidak sebanding. Tapi kami  berupaya semaksimal mungkin," tutup Zainal.

[IAN | RWT | ADV]