Kaltimtoday.co, Penajam - Tradisi pemotongan hewan kurban di halaman masjid mungkin tak akan hilang dalam waktu dekat. Namun Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) lewat Dinas Pertanian (Distan) terus mendorong perubahan kebiasaan itu menuju praktik yang lebih higienis dan terjamin secara syariat. 

Salah satunya dengan memperkuat peran Rumah Potong Hewan (RPH) dan Sumber Daya Manusia (SDM) di dalamnya.

"Kalau petugas kita sudah berstatus Juleha (Juru Sembelih Halal), itu sudah ikutkan kursus," ujar Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan PPU, Ristu Pramula, saat menjelaskan kesiapan personel penyembelih yang bertugas di RPH PPU.

Tak hanya dibekali pengetahuan teknis soal cara menyembelih, petugas ini juga telah mengantongi persetujuan dari lembaga keagamaan yang sah. 

"SDM Juleha kita di RPH itu ada dua, karena itu harus berbasis kompetensi dan segala macam. Karena ada persetujuan MUI juga," ungkapnya.

Dengan kualitas SDM semacam itu, pemerintah daerah meyakini bahwa standar penyembelihan bisa lebih terjamin jika dilakukan di fasilitas resmi. Maka, Distan PPU pun tak segan menyarankan masjid-masjid dan panitia kurban agar tak lagi memotong sendiri di halaman, tetapi memanfaatkan fasilitas RPH.

"Makanya kita menyarankan masjid-masjid melakukan pemotongan di RPH," tegas Ristu. 

Menurutnya, sebagian masjid di Penajam kini mulai mengikuti anjuran tersebut. "Bahkan sudah lumayan masjid-masjid yang melakukan pemotongan ke RPH. Setelah dipotong, baru dibawa ke masjid untuk dibagikan," lanjutnya.

Ia menyebut pola ini jauh lebih efisien dan aman, terutama dari sisi pengawasan mutu dan kebersihan. Daging yang dipotong di RPH dinilai lebih terpantau dari segi higienitas karena dilengkapi fasilitas pemeriksaan antemortem dan postmortem oleh petugas kesehatan hewan. 

"Jika seperti itu, akan lebih bagus karena waktu higienisnya terpantau," pungkas Ristu.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU]