Advertorial
Jelang Iduladha, Distanak Kukar Pastikan Ketersediaan dan Kesehatan Sapi Kurban Aman

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Menjelang Hari Raya Iduladha, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar) memastikan ketersediaan sapi kurban di wilayahnya dalam kondisi aman dan mencukupi.
Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik, mengatakan bahwa saat ini sudah dilakukan pemantauan terkait jumlah dan kondisi hewan kurban yang akan beredar di pasaran. Bahkan, menurutnya, jumlah sapi yang tersedia cenderung lebih dari cukup.
“Ketersediaan sapi insya Allah aman. Kami sudah mulai melakukan pemantauan, termasuk potensi penyakit. Justru pasokan banyak, termasuk dari Maluku, Sulawesi, dan lainnya. Bahkan bisa dibilang berlebih,” ujarnya.
Meski demikian, dia menekankan pentingnya penambahan sapi lokal di Kukar. Sejumlah peternak di Kukar disebut sudah bersiap lebih awal untuk memenuhi permintaan sapi kurban tahun ini.
Selain mengandalkan sapi lokal, Kukar juga terbilang masih menerima 90 persen pasokan dari luar daerah seperti Sulawesi, Bali, hingga Nusa Tenggara Timur dan Nisa Tenggara Barat.
Namun, ketersediaan saja dinilai masih belum mencukupi sebagai takaran kesiapan jual-beli hewan kurban. Aspek kesehatan dan keamanan hewan juga perlu perhatian utama. Salah satunya yang paling diwaspadai adalah penyakit mulut dan kuku (PMK), yang sempat merebak di beberapa wilayah Indonesia beberapa waktu lalu.
“Pemasukan ternak dari luar daerah sekarang sangat ketat. Pemerintah Provinsi Kaltim sangat selektif. Semua sapi dari luar harus memenuhi syarat, termasuk vaksinasi,” jelasnya.
Setiap sapi yang tervaksinasi akan mendapat bukti dari petugas, sebagai salah satu syarat administrasi untuk jual-beli. Taufik memastikan, hewan yang diperjualbelikan baik dari luar maupun lokal harus dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit menular.
Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara menyeluruh, meski dalam praktiknya bisa melalui pengambilan sampel. Dokter hewan akan mengecek kondisi fisik secara kasat mata maupun melalui tes laboratorium, termasuk pengambilan darah dua kali untuk sapi dari luar daerah.
“Kalau ada indikasi sakit, langsung diisolasi. Dulu minimal dua minggu pengamatan dulu baru bisa diedarkan,” imbuhnya.
Taufik juga mengimbau peternak lokal untuk memperhatikan kondisi kesehatan hewan kurban sebelum dijual. Meski tidak seluruhnya bisa diperiksa satu per satu, minimal ada standar pemeriksaan dan vaksinasi yang harus dipenuhi.
[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]
Related Posts
- Stok Belum Mencukupi, Distan PPU Buka Peluang Penambahan Hewan Kurban
- Sapi Impor Wajib Lolos Karantina, Distan PPU Tegaskan Tak Ada Celah Penyakit Masuk
- Distan PPU Pastikan Sapi Kurban Aman dari PMK, Pemantauan Ketat Dilakukan hingga Jalur Karantina
- Harga Sapi Kurban di PPU Mulai Ditetapkan, Sapi Silangan Tembus Rp25 Juta
- Jelang Iduladha, Puluhan Titik Penjualan Hewan Kurban di PPU Mulai Ramai