Advertorial

Cegah Virus LSD, Kaltim Stop Pengiriman Sapi dari Pulau Jawa

Kaltim Today
01 April 2023 10:05
Cegah Virus LSD, Kaltim Stop Pengiriman Sapi dari Pulau Jawa
Ilustrasi ternak sapi. (Diskominfo Kaltim)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Usai ditemukan penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan ternak, Pemprov Kaltim menyetop sementara pengiriman sapi dari Pulau Jawa.

"Kami sementara tidak izinkan sapi dari Jawa masuk Ke Kaltim, karena ada penyakit lain yang sebenarnya jauh lebih berbahaya dari PMK, yaitu penyakit LSD," ucap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim Fahmi Himawan, pada dialog penanganan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak di Kaltim, digelar secara  virtual beberapa waktu lalu. 

Penyakit LSD menyerang sapi, kerbau dan beberapa jenis hewan ruminansia liar. Penyakit ini lebih berbahaya dari PMK, karena PMK menimbulkan kerugian secara ekonomi namun daging tetap bisa dikonsumsi, sehingga PMK tidak zonasis.

Berbeda dengan LSD, selain bisa menyebabkan kematian pada ternak, dagingnya juga tidak layak untuk dimakan. Visual daging nampak bentol-bentol, sehingga menimbulkan perasaan tidak nyaman untuk dimakan.

"LSD ini sudah masuk ke Sumatera dan Jawa, termasuk Jatim. Oleh sebab itu, sementara ini tidak izinkan sapi dari Jawa masuk ke Kaltim," terangnya.

Fahmi mengatakan bahwa, pihaknya telah memiliki surat Nomor Kontrol Veteriner (NKV) untuk mengontrol daging produk hasil ternak ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal).

Sementara dia menginformasikan, Kaltim mendatangkan sapi dari luar Kaltim. NTB untuk sapi bibit, sapi potong dari NTT dan Sulawesi. Setelah PMK, sapi dari Jawa memang belum didatangkan lagi.

Populasi besar ada di NTT, NTB, Bali dan sebagainya. Sapi paling banyak masuk dari NTT karena jalurnya masih zona hijau dan sangat ketat. Dengan adanya PMK, pihaknya berhati-hati untuk mendatangkan sapi.

Dia pun tak menampik bahwa kondisi peternakan di Kaltim mengalami dinamika, karena tidak bisa dilepaskan dari kebutuhan.

"Kita sangat butuh yang namanya daging, baik itu daging merah dari sapi, kerbau, kambing dan sebagainya maupun daging putih dari unggas beserta telur," terang Fahmi.

Dia mengatakan, daging merupakan kebutuhan utama dalam rangka memastikan asupan protein yang ASUH sudah terpenuhi. 

[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya