Kaltimtoday.co, Samarinda - Dalam rapat koordinasi nasional Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) ke-2 yang berlangsung di Pangkal Pinang, Bangka Belitung pada 13-15 Oktober 2019 lalu, lahir sejumlah rekomendasi guna menyikapi dampak dari kerusakan dan kerugian bencana di berbagai daerah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim turut hadir dalam acara itu. Tercatat ada 25 provinsi dan 76 kabupaten/kota yang ikut meramaikan gelaran bagi insan penanggulangan bencana itu.

Mewakili Kepala Badan Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim Frederik Bid, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kaltim Kresnaya menyampaikan, FPRB sangat peduli dengan keadaan lingkungan hidup yang belum optimal.

"Selain itu, kami juga peduli terhadap peningkatan ancaman dan bencana yang berkaitan dengan degradasi kualitas lingkungan hidup dan perubahan iklim, terutama sebagai negara kepulauan yang menghadapi ancaman kenaikan permukaan air laut dan abrasi pesisir yang sangat parah," terang Kresnaya, saat dihubungi media ini, Rabu (16/10/2019).

Kresnaya pun menerangkan, FPRB menyadari keterkaitan erat antara bencana, lingkungan hidup dan pembangunan, serta pentingnya pengurangan risiko bencana untuk berkontribusi dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Lebih jauh dia menyebutkan, rekomendasi tersebut untuk mengurangi jumlah korban bencana, mengurangi jumlah orang yang terdampak bencana, mengurangi jumlah kerugian ekonomi akibat bencana, dan mengurangi kerusakan akibat bencana

"Terlebih pada infrastruktur penting serta

gangguan pada layanan-layanan dasar," tutup dia.

[MA | RWT | ADV]