Advertorial

Inflasi Kaltim Juni 2025 Naik Imbas Iduladha dan Libur Sekolah, Ini Komoditas Penyumbangnya

Kaltim Today
03 Juli 2025 17:57
Inflasi Kaltim Juni 2025 Naik Imbas Iduladha dan Libur Sekolah, Ini Komoditas Penyumbangnya
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Budi Widihartanto. (Dok. Diskominfo Kaltim)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Inflasi di Provinsi Kalimantan Timur pada Juni 2025 mengalami kenaikan yang dipicu oleh meningkatnya permintaan selama momentum Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Iduladha dan masa liburan sekolah. Kenaikan harga terjadi pada sejumlah komoditas pangan utama seperti beras, bawang merah, dan tomat.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur, Budi Widihartanto, menjelaskan bahwa inflasi bulanan (month to month/mtm) pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,54 persen. Sementara itu, inflasi secara tahunan (year on year/yoy) mencapai 1,62 persen, dan secara tahun kalender (year to date/ytd) sebesar 1,85 persen.

“Inflasi Juni terjadi setelah sebelumnya pada Mei 2025 tercatat mengalami deflasi sebesar -0,35 persen (mtm). Namun secara tahunan, angka inflasi Kaltim masih lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 1,87 persen (yoy),” ungkap Budi dalam keterangan resminya, Kamis (3/7/2025).

Pendorong utama inflasi berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan kontribusi sebesar 0,21 persen (mtm). Lonjakan permintaan selama perayaan Iduladha dan berkurangnya pasokan dari daerah penghasil turut mendorong kenaikan harga pada beberapa komoditas hortikultura.

Tak hanya sektor pangan, kelompok transportasi juga memberikan andil terhadap inflasi akibat meningkatnya mobilitas masyarakat saat dua kali libur panjang di bulan Juni. Meski demikian, tekanan inflasi tertahan oleh kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rumah tangga yang mengalami penurunan harga.

Untuk menjaga stabilitas harga, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Kaltim terus menggiatkan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Fokus utamanya adalah memperkuat ketahanan pasokan melalui peningkatan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani. Beragam bantuan telah diberikan seperti alat pertanian modern (agriculture drone sprayer, combine harvester), pupuk, hingga penerapan sistem pertanian digital.

TPID juga bekerja sama dengan Bulog dan TNI dalam menyerap gabah kering panen guna menjaga keterjangkauan harga saat panen raya. Selain itu, digelar pula pasar murah dan operasi pasar di sejumlah daerah, termasuk oleh TPID Kutai Timur, TPID Provinsi Kaltim, dan TPID Kota Samarinda.

Demi memperlancar distribusi, TPID turut memfasilitasi distribusi pangan kepada kelompok tani (Poktan) dan Kelompok Wanita Tani (KWT) melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang mencakup komoditas seperti cabai dan sayuran segar.

Koordinasi antar-TPID se-Kaltim terus ditingkatkan melalui rapat rutin guna mengambil langkah konkret dalam menekan inflasi daerah. Ke depan, TPID Kaltim akan terus memperkuat sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan melalui strategi 4K (Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif).

TPID juga mendorong peningkatan investasi sektor swasta guna mendukung pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur yang tinggi dan berkelanjutan serta menjaga inflasi tetap rendah dan stabil.

[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM] 



Berita Lainnya