Nasional

Jadi Perbincangan, Berikut Fungsi, Harga, hingga Alasan Larangan Ekspor Bijih Bauksit

Kaltim Today
23 Desember 2022 09:48
Jadi Perbincangan, Berikut Fungsi, Harga, hingga Alasan Larangan Ekspor Bijih Bauksit
Ilustrasi. (Foto: Pexels)

Kaltimtoday.co - Baru-baru ini, bauksit menjadi perbincangan hangat usai Presiden Jokowi resmi melarang ekspornya mulai Juni 2023 mendatang. Hal ini disampaikan orang nomor satu itu di Istana Negara, Rabu (21/12/2022).

Lantas, apakah bauksit itu? Berikut adalah penjelasan mengenai bauksit mulai dari fungsi, harga hingga larangan ekspor.

Melansir dari berbagai sumber, bauksit merupakan batuan yang terbentuk karena adanya proses lateritisasi batuan induk yang kaya akan unsur alumina, akan tetapi rendah dari unsur Si dan Fe. Biasanya, bauksit terdiri dari tiga dominan mineral aluminium hidrat yakni boehmite, gibsit, dan juga diaspora.

Adapun ketiga mineral itu sering berasosiasi terhadap mineral kuarsa, bijih Fe-Ti, lempung (kaolin), serta beberapa mineral lainnya. Dengan kata lain, bauksit adalah bahan mentah yang akan diolah menjadi alumina dan selanjutnya akan diolah untuk menghasilkan bahan logam aluminium. Jadi bauksit adalah batuan, dan bukan merupakan mineral.

Bauksit pada umumnya akan terbentuk di lapisan tanah atas dan bisa ditemukan di sebagian besar negara di dunia. Batuan ini sebenarnya terbentuk dari "leaching" intens batuan di iklim yang memiliki hawa panas dan lembab. Di mana musim hujan dan kemarau akan terjadi secara bergantian. Dengan kata lain, bauksit kerap ditemukan di berbagai daerah tropis dan subtropis.

Cadangan bijih bauksit terbanyak ditemukan di Benua Afrika, Australia dan Amerika Selatan. Cadangan ini diperkirakan akan tetap bertahan selama berabad-abad meskipun lebih dari 160 juta metrik ton bijih bauksit ditambang setiap tahunnya. Australia, China, Brasil, India, dan Guinea juga menjadi negara penghasil bauksit terbesar di dunia. Cadangan bijih bauksit di negara-negara tersebut diperkirakan sebanyak 55 hingga 75 miliar metrik ton.

Selain itu, Amerika Serikat juga mempunyai sejumlah kecil deposit bauksit yang berlokasi di wilayah Arkansas, Alabama, serta Georgia. Namun hingga saat ini masih sangat sedikit penambangan bauksit yang dilakukan di wilayah Amerika Serikat.

Sementara untuk Indonesia sendiri, dapat dikatakan sebagai negara yang memiliki bijih bauksit melimpah. Booklet ESDM Bauksit 2020 menyebutkan, jika cadangan bauksit Indonesia mencapai 4 persen dari total cadangan dunia. Disebutkan, cadangan bauksit Indonesia sekitar 1,2 miliar ton dari cadangan global yakni 30,3 miliar ton. Hal ini yang membuat Indonesia berada diurutan nomor 6 terbesar di dunia.

Fungsi Bijih Bauksit 

Bijih bauksit dapat diolah menjadi smelter grade alumina (SGA) yang kemudian bisa menghasilkan aluminium ingot. Aktivitas pengolahan bauksit ini bermuara dalam industri antara dan hilir. Seperti kabel, otomotif, alat rumah tangga, konstruksi, furnitur, pipa, alat olahraga, dan juga industri aviasi atau penerbangan.

Selain itu, bijih bauksit ini dapat diolah menjadi chemical grade alumina yang bisa dimanfaatkan untuk pemurnian air, farmasi, kosmetik, keramik, serta plastic filler.

Harga Bijih Bauksit 

Diketahui masih dalam bentuk bijih, harga jual bauksit di pasaran hanya berada di US$ 18 atau sekitar Rp279.000 per ton. Harga jual ini akan meningkat usai bauksit dimurnikan menjadi bahan alumina dengan harga jual US$ 350 atau sekitar Rp5.430.00 per ton. Harga ini kembali meningkat jika diolah menjadi produk aluminum sehingga bisa mencapai US$ 1.762 atau sekitar Rp27.338.00 per ton.

Larangan Ekspor Bijih Bauksit 

Presiden Jokowi larang ekspor bijih bauksit. Hal ini disampaikan melalui keterangan pers di Istana Negara pada Rabu, 21 Desember 2022.

"Mulai Juni 2023 pemerintah akan melarang ekspor bijih bauksit. Saya ulangi mulai Juni 2023, pemerintah akan memberlakukan pelarangan ekspor bijih bauksit demi mendorong pengolahan dan pemurnian bauksit di dalam negeri," ungkap Jokowi.

Jokowi menjelaskan, terdapat beberapa alasan mengapa ia melarang ekspor bijih bauksit. Pertama, ia ingin bijih bauksit memberikan nilai tambah bagi perekonomian dalam negeri. Kedua, Jokowi ingin meningkatkan penciptaan lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Alasan ketiga larangan rkspor bijih bauksit ini demi meningkatkan penerimaan devisa. Keempat, demi menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di wilayah Indonesia.

Itu lah penjelasan mengenai bauksit. Dengan adanya aturan terbaru ini, Jokowi yakin jika penerimaan Indonesia terhadap sektor bauksit akan meningkat hingga mencapai lebih dari 2 kali lipat.

[RWT | SR]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Related Posts


Berita Lainnya