Kaltimtoday.co, Samarinda - Di Kaltim masih banyak jalan non status. Tersebar di wilayah Kutai Barat (Kubar), Mahakam Ulu (Mahulu), Samarinda, dan Paser. Itu diakui oleh Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (PUPR-PERA) Kaltim.

Jalan non status merupakan jalan yang belum berstatus jelas terkait kepemilikan hingga kewenangannya. Entah di pemerintah pusat, provinsi, atau kabupaten dan kota.

Walhasil, proses pengerjaan pun masih dilakukan secara bersama-sama untuk tiap tingkat pemerintahan. Plt Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas PUPR-PERA Kaltim, R Hariadi Purwatmoko menyebut, jalan non status terpanjang ada di ruas Tering (Kubar) hingga Long Pahangai Mahulu. Panjangnya mencapai 229 kilometer.

Terkhusus di wilayah Mahulu memang tak ada jalan milik provinsi, melainkan jalan non status. Sedangkan pengerjaan dari Tering - Ujoh Bilang - Long Bagun - Long Pahangai juga masih dikerjakan 'keroyokan',.

"Jadi itu dari Tering - Ujoh Bilang - Long Bagun sampai Long Pahangai secara total ada 229 kilometer yang dikerjakan kroyokan," jelas Hariadi.

Kendati begitu, dari ruas Tering sampai Long Pahangai sudah dikerjakan. Dilakukan timbunan pilihan sepanjang 13 kilometer pada 2022.

"Kami juga sudah melakukan cut and fill serta perbaikan geometri jalan sepanjang 950 meter di ruas jalan Tering sampai Long Pahangai," ujarnya.

Sedangkan jalan non status di Samarinda ada di Ring Road II dengan panjang 7,7 kilometer dan Ring Road III sepanjang 5,1 kilometer. Total ada 12,8 kilometer jalan non status.

Sementara di Paser, ada di ruas dari Desa Kerang menuju Desa Sugendang, Kecamatan Batu Engau hingga Desa Tanjung Aru Kecamatan Tanjung Harapan dengan panjang 90 kilometer.

"Itu jalan yang sudah kita tangani juga," tandasnya.

[YMD | RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.