Kaltimtoday.co, Samarinda - DPRD Kaltim berencanamembentuk panitia khusus (pansus), untuk menyelidiki kinerja payah sejumlah badan usaha milik daerah (BUMD). Wacana itu tidak lepas dari kinerja buruk yang ditunjukan BUMD Kaltim dalam beberapa tahun terakhir.

Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Akhamd Reza Fachlevi menyatakan, rencana pembentukan pansus tidak muncul tiba-tiba. Melainkan atas diskusi panjang dan temuan dari beberapa kali digelar rapat antara legislator dengan BUMD.

"Kami temukan banyak masalah. Mulai dari laporan keuangan, transparansi, hingga manajemen di BUMD," terang Reza ditemui di ruang kerjanya, Senin (27/1/2020).

Politikus dari Partai Gerindra itu menyampaikan, pembentukan pansus sudah sangat mendesak untuk dilakukan. Mengingat, saat ini Kaltim punya 8 BUMD yang semuanya menunjukan kinerja payah. Kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD) jauh dari target. Padahal, penyertaan modal yang diberikan dari APBD Kaltim untuk BUMD tersebut tidak sedikit.

"Memang ada yang menyumbang PAD cukup besar, seperti Bankaltimtara. Tapi itu belum cukup memuaskan," ujarnya.

Diungkapkan anggota DPRD Kaltim dari daerah pemilihan Kutai Kartanegara itu, salah satu yang menjadi sorotan adalah Perusda Melati Bhakti Satya. Dalam rapat dengar pendapat (RDOP) dengan anak perusahaan BUMD tersebut, yakni PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT), disampaikan sudah menyumbang kontribusi sebesar Rp 70 miliar. Namun uang yang disetorkan MBS ke kas daerah justru tidak sebanding.

"Itu jadi temuan kami. Ada yang bermasalah, jadi akan kami selidiki melalui pansus," pungkasnya.

[TOS | ADV]