Kaltimtoday.co - Konser amal bertajuk Artists for Aid kembali digelar sebagai wujud solidaritas global terhadap krisis kemanusiaan yang masih berlangsung di Sudan dan Palestina.

Konser amal ini diprakarsai oleh musisi sekaligus aktivis Mustafa yang sejak beberapa tahun terakhir konsisten menggerakan komunitas seniman untuk berkontribusi dalam aksi kemanusiaan. Dilansir dari laman majalah NME, Mustafa mengumumkan konser amal edisi kali ini akan digelar pada 10 Januari 2026 di Los Angeles.

Inisiatif Artists for Aid bukanlah gelaran pertama. Sebelumnya acara serupa telah sukses diselenggarakan di New Jersey dan London. Setiap edisi menunjukkan bahwa musik mampu menjadi wahana penghubung yang efektif untuk menyatukan kepedulian, memperkuat kesadaran global, serta mendorong masyarakat untuk terlibat dalam upaya kemanusiaan.

Deretan artis yang berpartisipasi menunjukkan besarnya cakupan dukungan bagi gerakan ini. Daniel Caesar, Clairo, Lucy Dacus, Geese, Blood Orange, Faye Webster, dan Shawn Mendes menjadi bagian dari line-up yang diharapkan mampu menarik perhatian publik internasional.

Selain menampilkan pertunjukan musik, acara ini juga menghadirkan Pedro Pascal dan Bella Hadid sebagai pembawa acara, sehingga memperluas jangkauan keterlibatan publik melalui kehadiran figur-figur populer dari ranah seni peran, budaya pop, dan industri mode.

Pelaksanaan konser di Los Angeles ini mempertegas kesinambungan gerakan tersebut dan memperlihatkan bahwa para seniman memiliki peran penting dalam memanfaatkan platform mereka untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana kemanusiaan.

Melalui konser Artists for Aid ini, seluruh keuntungan yang mencakup pendapatan dari penjualan tiket, donasi sukarela, hingga kontribusi dari mitra dan sponsor, akan dialokasikan sepenuhnya kepada Sudanese American Physicians Association dan Palestinian Children’s Relief Fund.

Berdasarkan hal tersebut, tentu Artists for Aid tidak hanya berfungsi sebagai panggung hiburan, namun sebuah ruang refleksi bersama yang menegaskan bahwa empati, solidaritas, dan tindakan konkret dapat berjalan beriringan.

Acara ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi warga Sudan dan Palestina yang masih menghadapi situasi sulit, sekaligus menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut serta dalam aksi kemanusiaan melalui seni dan kolaborasi lintas bidang.

[AINA]