Kaltimtoday.co , Sangatta - Selama 1 tahun 2 bulan dosen dan staf Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Kutim belum menerima insentif. Pasalnya, “kampus biru” itu mengalami gejolak keuangan.

Menunggaknya insentif selama 1,2 tahun ini, sangat mempersulit keadaan dosen maupun staf pengajar. Sebab, rata-rata pekerjaan di STIPER Kutim merupakan mata pencaharian utama. Namun, hingga kini belum ada titik terang kapan insentif tersebut akan diumumkan.

Persoalan ini pun diadukan ke DPRD Kutim. Masalah krisis keuangan yang mendera STIPER Kutim akhirnya dibahas dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Umum di ruang hearing, Kantor DPRD Kutim, Selasa (12/4/2022). Mendengar untuk mendengarkan pokok masalah yang menghambat operasional Kampus tersebut dipimpin oleh Ketua DPRD Kutim, Joni Dibantu Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang.

Usai RDP Umum, Wabup Kasmidi Bulang mengatakan hasil kesepakatan bersama dalam pertemuan yang membahas STIPER menjadi keputusan terbaik. Yaitu, transparansi pengelolaan dan penganggaran keuangan untuk STIPER Kutim.

 

Baca Juga: Konsisten Berdayakan Pelaku Usaha Olahan Pisang, PT Indexim Coalindo Raih Penghargaan di ISDA 2024

Baca Juga: BPPUP Pantau Program Pangan untuk Penghijauan PT Indexim Coalindo di Kaliorang dan Kaubun 

Baca Juga: Hasil Survei LSI Strategi di PIlkada Kutim 2024: Ardiansyah Sulaiman-Mahyunadi 45,75%, Kasmidi Bulang-Kinsu 34,75%

Baca Juga: Kemenkes RI Apresiasi Peran PT Indexim Coalindo dalam Percepatan Penurunan Stunting

Lihat postingan ini di Instagram

Baca Juga: Perkuat Promosi Kesehatan Masyarakat, PT Indexim Coalindo dan BLUD Puskesmas Kaliorang Kembali Gelar Cerdas Cermat Antarkader Posyandu

Baca Juga: Cerita Nor Ipansyah Warga Kutai Timur, Ubah Lahan Tidur Kembali Produktif

Baca Juga: Isran Noor Raih Dukungan Penuh di Kutai Timur

Baca Juga: PT Indexim Coalindo Dampingi Petani di Kutim Terapkan Biogas 

Baca Juga: Dukung Percepatan Penurunan Stunting, PT Indexim Coalindo Raih 2 Penghargaan Sekaligus dari Pemerintah

Baca Juga: SMPN 1 Kaubun dan SDN 006 Karangan Raih Adiwiyata Nasional

Baca Juga: PT Indexim Coalindo Latih Budidaya Maggot bagi Kelompok Tani Hutan di Kutim

Baca Juga: PT Indexim Coalindo Hijaukan Area Agrowisata Desa Bukit Makmur

 

Postingan yang dibagikan oleh Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Baca Juga: Gelaran Seni dan Kreasi Semarakkan Puncak Peringatan HUT Kemerdekaan ke-79 RI di Desa Bangun Jaya

 

Baca Juga: Keuskupan Agung Samarinda Promosikan Kesehatan Reproduksi dan Cegah Stunting

Baca Juga: Ingin Sampaikan Aspirasi ke Pj Gubernur Kaltim, Ratusan Warga Kampung Sidrap Gelar Demonstrasi

Baca Juga: Andry Fachriza, Penerima Beasiswa yang Hobi Mengembara untuk Belajar Budaya

Lihat postingan ini di Instagram

Baca Juga: Mengenal Masnawati, Kader Posyandu Cekatan dari Desa Selangkau Kutim

Baca Juga: Dorong Integrasi Layanan Primer, BLUD Puskesmas Kaliorang dan PT Indexim Coalindo Tingkatkan Kapasitas Kader Posyandu 

Baca Juga: PT Indexim Coalindo Salurkan Sembako bagi Warga Rentan di Pengadan

Baca Juga: Pelaku Penikaman di Teluk Pandan Kutim Ditahan Usai Tikam Teman karena Cemburu

Baca Juga: PT Indexim Coalindo Dorong Digital Marketing untuk UMKM di Kutim

Baca Juga: Ratusan Warga Pengadan dan Baay Ikuti Pemeriksaan Kesehatan Gratis PT Indexim Coalindo

Baca Juga: Peduli Masyarakat, PT Indexim Coalindo Bakti Sosial di Desa Baay

Baca Juga: Dukung Sekolah Adiwiyata, PT Indexim Coalindo Kembali Raih Penghargaan dari Bupati Kutim

 

Postingan yang dibagikan oleh Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Baca Juga: Rayakan Iduladha 1445 H, PT Indexim Coalindo Sumbang Hewan Kurban ke Desa-Desa Lingkar Tambang

“Pola penganggaran kami ada (APBD) perubahan murni dan (APBD), maka dari itu tidak langsung penuh (penuh) memberikan dana untuk STIPER (Kutim). Tapi insyaAllah kebutuhan-kebutuhan sekolah tinggi tersebut (STIPER Kutim) tercover (terpenuhi) dalam (APBD) perubahan,” jelas orang nomor dua di Pemkab Kutim tersebut.

Kasmidi memastikan masalah anggaran untuk kampus kebanggaan warga Kutim tersebut mengatasi masalah tersebut. Pasalnya, Pemkab dan DPRD Kutim selalu menyiapkan anggaran untuk dua kampus. Yaitu STIPER maupun Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (STAIS). Hal yang paling penting untuk diselesaikan adalah pembenahan struktur yang ada di dalam STIPER dan yayasannya. Karena, masa pengurusannya telah habis dan harus diubah.

“Nanti (dalam pembenahan) harus ada tes kelayakan dan kepatutan untuk mengisi kepengurusan. Agar pengurus (yayayasan dan kampus) itu memang benar-benar orang yang kompeten dibidangnya. Untuk mengembangkan STIPER (Kutim),” tegas Kasmidi.

Terkait anggaran kedua kampus ini, menurut Kasmidi sudah ditentukan. Untuk STIPER Kutim Rp 3,5 Miliar dan STAIS Rp 3,5 Miliar dari APBD murni. Sedangkan kebutuhan berikutnya, setelah hasil kajian dan rapat bersama pengurus kampus beberapa waktu lalu, dibutuhkan kurang lebih Rp 6 Miliar untuk STIPER Kutim dan Rp 4,4 Miliar untuk STAIS. Bakal disiapkan dari perubahan APBD.

“Semua itu untuk satu tahun kegiatan yang sesuai dengan hasil rapat dari kedua yayasan sekolah tinggi, pemerintah dan pengurusnya. Jadi bukan pemerintah yang munculkan angka itu, tetapi hasil kebutuhan yang disampaikan,” tutupnya.

Sementara, Ketua DPRD Kutim Joni berharap seluruh masalah tersebut bisa segera selesai. Sebab yang menjadi masalah adalah menyangkut kesejahteraan dalam dunia pendidikan. Untuk itu ditahap awal DPRD Kutim segera membentuk panitia kerja (Panja), agar bisa berkoordinasi dengan pihak terkait. Terutama pihak akan mendukung pihak pihak untuk menyelesaikan masalah. Termasuk masalah kurang transparannya pengelolaan keuangan yang bersumber dari anggaran pemerintah.

“Itu yang akan kami (DPRD Kutim) lakukan di depan ini,” tutup politisi PPP tersebut.

[EL | NON]

Dapatkan update berita pilihan dan berita terbaru setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco , kemudian join. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.