Kaltimtoday, Samarinda - Untuk mengoptimalkan penghijauan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) maupun sudut-sudut kosong Samarinda, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus melakukan inovasi. Salah satunya, melalui program Kusuma Cinta, dimana para calon pengantin di Samarinda diwajibkan untuk menyumbangkan tanaman sebagai syarat mengurus pernikahan mereka.

Kepala DLH Samarinda, Nurrahani menyebutkan, program yang sudah digagas selama beberapa waktu ini perlu dievaluasi. Karena patut diakuinya, program tersebut belum berjalan maksimal.

“Evaluasi kami lakukan di kelurahan dan kecamatan. Kami lakukan pencocokan data,” beber perempuan yang kerap disapa Yama ini.

Menurutnya, dari kegiatan pencocokan tersebut diketahui ada kesenjanga data yang cukup signfikan antara tanaman yang disetorkan, dengan data calon pengantin yang terdaftar di Kantor Urusan Agama (KUA). Sehingga lantaran hal tersebut terjadi, pihaknya pun melakukan evaluasi terhadap sejumlah faktor yang ditengarai menjadi penyebab tidak maksimalnya program tersebut.

“Misalnya ada warga yang tidak mampu, jadi tidak bisa menyumbang tanaman. Padahal ada opsi, boleh sumbangkan benihnya saja, bijinya saja,” lanjut Yama.

Yama mengajak seluruh pihak untuk berperan serta dalam menghijaukan Samarinda dan menata kota Tepian ini. Dia menunjukkan sejumlah titik yang berhasil ditata dengan program Kesuma Cinta. Salah atunya di Jalan MT Haryono, depan kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda. Lokasi yang dulunya ditempati Pedagang Kaki Lima (PKL) tersebuut kini sudah bertransformasi menjadi taman yang indah.

Selain itu di Jalan Gajah Mada, depan Kantor BRI Samarinda. Spot kosong yang selama ini dibiarkan mangkrak sudah tertata dengan baik.

“Itu berkat sumbangan para calon pengantin yang hendak mengurus pernikahan. Jadi bagus kan, padahal dulunya kosong dna gersang,” pungkasnya.

[KA | NON | ADV DLH SAMARINDA]