Kaltimtoday.co, Balikpapan - Wulandari Bangun Laksana Tbk, melalui Corporate Secretary Alexsandro Martin Tiga, menyampaikan hak jawab terkait pemberitaan mengenai perizinan proyek Sapphire Apartment yang berada di kawasan terpadu Balikpapan Superblock (BSB). 

Sebagai perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan menegaskan komitmennya untuk mematuhi regulasi dan mendukung transparansi opini publik.

Sapphire Apartment dirancang untuk menjawab tingginya kebutuhan hunian seiring pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Perusahaan menyebutkan, proyek ini telah mengantongi sejumlah izin, di antaranya:

• Izin Prinsip (PKKPR)
• Izin Pengeboran Air Tanah dari Kementerian ESDM
• Rekomendasi Ketinggian dari Otorita Bandar Udara
• Siteplan Rev. 6
• Izin Tata Ruang
• Pertimbangan Teknis Lingkungan
• Rekomendasi Lalin
• Rekomendasi dari BPBD Kota Balikpapan
• Pengajuan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) melalui sistem SIMBG.

Selain itu, beberapa izin masih dalam proses, seperti Addendum Amdal yang sedang dikaji konsultan, serta Izin Reklamasi yang telah memasuki tahap feasibility study dan ditargetkan selesai pada triwulan I 2025.

Alexsandro menyatakan harapannya agar proyek Sapphire Apartment menjadi percontohan kawasan dengan izin yang lengkap dan mematuhi regulasi. Ia juga meminta dukungan dari Pemerintah Kota Balikpapan untuk percepatan proses perizinan.

“Dukungan dari pemerintah sangat penting untuk menciptakan sinergi antara sektor swasta dan pemerintah dalam membangun serta memajukan Kota Balikpapan,” ujarnya.

Untuk keterangan lebih lanjut, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk membuka akses melalui Corporate Secretary yang bertugas. 

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp