Kaltimtoday.co, Samarinda - Rumah Sakit (RS) Mata Provinsi Kaltim di Jalan M Yamin Samarinda rencananya akan mulai beroperasi Juni 2023. Saat ini, pembangunan sudah dipastikan selesai.

Kendati begitu, Direktur RS Mata Kaltim, drg Shanty Sintessa Wulaningrum, M.Kes menyebutkan, masih ada beberapa hal teknis yang harus diselesaikan Dinas PUPR-PERA Kaltim.

"Kalau bisa sebelum Mei-Juni, mungkin jauh lebih baik. Ini belum bisa jadi kepastian. Kewenangan ada di Dinas PUPR-PERA Kaltim. Kami belum serah terima kunci," jelas Shanty, Jumat (3/2/23).

RS Mata Kaltim berdiri dengan 6 lantai. Diakui Shanty, masyarakat Kaltim banyak yang mengalami gangguan penglihatan. Shanty berharap, ada banyak masyarakat yang lebih mengetahui keberadaan rumah sakit mata. Selama ini, menurutnya masih ada yang belum familiar.

"Desember lalu, kami ikut kegiatan akreditasi walau masih di gedung lama. Ini jadi PR bersama. Secara pelayanan, kami tidak ada masalah. Nilai kami paripurna saat akreditasi. Di gedung yang sederhana," ungkapnya lagi.

Salah satu layanan unggulan di RS Mata Kaltim adalah operasi lasik. Bisa diterapkan bagi mereka yang menderita rabun jauh, dekat, dan astigmatisma. Diperlukan pemeriksaan terlebih dahulu apakah lasik bisa dilakukan atau tidak.

"Sejak 2010, kami sudah punya alat itu. Pembentukan RS Mata Kaltim 2023 ini, kami mau tambah 1 unit khusus lagi untuk penanganan lasik," sambungnya.

Operasi lasik punya pangsa pasar yang jelas. Misalnya bagi calon taruna di TNI-Polri dan institusi lain yang mengharuskan penglihatan sehat. Tidak rabun.

"Tapi kami berupaya ke masyarakat dengan kunjungan ke puskemas dan sekolah tapi belum maksimal. Ke depan akan jadi kegiatan rutin. Jadi penanganan kesehatan mata bisa lebih maksimal," tambah Shanty.

Layanan operasi lasik di Kaltim diklaim olehnya sebagai salah satu yang unggul di Indonesia bagian timur. Shanty menjelaskan, pasien yang bertandang ke RS Mata juga datang dari berbagai daerah. Seperti Sulawesi dan provinsi Kalimantan lainnya.

Bicara soal SDM, ketersediaan dokter spesialis mata memang kurang. Namun tak menutup kemungkinan, pelayanan rumah sakit berlangsung selama 24 jam. Sesuai sistem mekanisme yang berlaku.

"Jika dokter spesialis sedang tidak ada ketika jam pelayanan, maka garda terdepan itu dokter umum yang mahir mata. Jadi tidak sembarangan. Tidak perlu ada keraguan," tegasnya.

Menurutnya, layanan kesehatan mata bisa jadi kebutuhan utama. Tak lagi didominasi oleh lansia yang ingin memeriksa kondisi matanya. Namun juga berlaku bagi anak-anak usia dini yang terbiasa bermain gawai.

[YMD | RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.