Kaltimtoday.co, Penajam - Di tengah berbagai tantangan pengelolaan sampah di daerah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus menegaskan komitmennya memperkuat sistem berbasis partisipasi masyarakat. 

Salah satu langkah konkret yang ditempuh adalah memperbanyak jumlah bank sampah setiap tahun untuk mempercepat pengurangan sampah dari sumbernya.

"Target kami setiap tahun itu ada penambahan 3-5 bank sampah yang didorong," kata Kepala DLH PPU, Safwana. 

Ia menyebutkan bahwa target itu bukan sekadar angka, melainkan bagian dari rencana jangka panjang yang disusun untuk memperluas peran masyarakat dalam pengelolaan sampah mandiri.

Pemetaan dan pengembangan bank sampah ini, lanjut Safwana, sudah dituangkan secara resmi dalam dokumen perencanaan daerah. 

"Di dalam roadmap kita tercantum itu untuk menambah bank sampah unit dengan memberdayakan masyarakat," ujarnya. 

Setiap bank sampah baru yang didirikan diharapkan menjadi pusat kecil edukasi dan perubahan perilaku warga terhadap sampah.

Saat ini, DLH PPU mencatat bahwa dari sekitar 200 bank sampah yang telah terbentuk, belum semuanya dapat beroperasi optimal. Dinamika sosial, pergantian pengurus, dan minimnya kesinambungan program menjadi beberapa kendala yang menyebabkan sebagian bank sampah berjalan tidak aktif.

Meski demikian, Safwana menegaskan bahwa DLH tidak menyerah begitu saja terhadap kondisi ini. Upaya untuk menghidupkan kembali bank-bank sampah yang sempat vakum terus dilakukan. 

"Kita tetap mendorong bank sampah yang tidak jalan ini agar aktif kembali, karena mereka sangat membantu," katanya.

Menurut Safwana, keberadaan bank sampah di tingkat komunitas terbukti mampu mengurangi beban pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sekaligus memperkuat kesadaran warga dalam memilah dan mengelola limbah rumah tangga. 

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU]