Internasional

Spanyol Tegas Kritik Israel, Sebut Perang di Gaza Genosida

B-Network — Kaltim Today 26 Mei 2024 17:34
Spanyol Tegas Kritik Israel, Sebut Perang di Gaza Genosida
Menhan Spanyol Margarita Robles. (Twitter.com/@PSOE)

Kaltimtoday.co - Menteri Pertahanan Spanyol menyatakan, Sabtu (25/5/2024) bahwa konflik di Gaza adalah genosida nyata. Pernyataan ini muncul setelah hubungan antara Israel dan Spanyol memburuk menyusul keputusan Madrid untuk mengakui negara Palestina.

Pernyataan terbaru dari Spanyol belum mendapatkan respons dari Israel karena kaum Yahudi sedang menjalani hari Sabat.

Sebelumnya, Israel menolak tuduhan dari Afrika Selatan di Sidang Mahkamah Internasional (ICJ) bahwa mereka melakukan genosida terhadap warga Palestina. Israel beralasan bahwa mereka hanya berperang melawan kelompok milisi Hamas yang menyerang Israel selatan pada 7 Oktober.

Menteri Pertahanan Spanyol, Margarita Robles, dalam wawancara dengan televisi pemerintah TVE, mengungkapkan bahwa konflik di Gaza merupakan genosida. Komentar ini sejalan dengan pernyataan Wakil Perdana Menteri Spanyol, Yolanda Diaz, yang awal pekan ini juga menyebut konflik di Gaza sebagai genosida.

"Kita tidak bisa mengabaikan apa yang terjadi di Gaza, yang merupakan genosida nyata," kata Robles dalam wawancara tersebut.

Robles juga menjelaskan bahwa pengakuan Spanyol atas Palestina bukanlah tindakan melawan Israel, tetapi upaya untuk membantu mengakhiri kekerasan di Gaza. "Ini tidak melawan siapa pun, tidak melawan negara Israel, yang kami hormati," katanya.

Serangan militer Israel di Gaza telah menewaskan hampir 36.000 warga Palestina. Israel melancarkan operasi tersebut untuk melenyapkan Hamas setelah milisi Palestina itu menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang.

Spanyol, bersama Irlandia dan Norwegia, mengumumkan bahwa mereka akan mengakui negara Palestina pada 28 Mei 2024, yang memicu kemarahan dari Israel.

Israel menyebut keputusan tersebut sebagai hadiah bagi terorisme dan menarik duta besarnya dari ketiga ibu kota tersebut.

Para hakim di ICJ, pengadilan tertinggi PBB, pada Jumat (24/5/2024) memerintahkan Israel untuk segera menghentikan serangan militernya terhadap kota Rafah di Gaza selatan.

Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares, mengatakan pada Sabtu bahwa Israel harus mematuhi keputusan pengadilan. "Langkah-langkah pencegahan yang diambil Mahkamah Internasional, termasuk penghentian serangan Israel di Rafah, adalah wajib. Kami menuntut penerapannya," katanya dalam sebuah unggahan di media sosial X.

[TOS]



Berita Lainnya