Kaltimtoday.co, Berau – Dewan Pengupahan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Berau telah menyepakati kenaikan Upah Minimum Sektoral Kabupaten (UMSK) untuk sektor pertambangan dan perkebunan.

Kenaikan UMSK sektor pertambangan tercatat sebesar 2,55 persen atau Rp104.075,61 dari UMK, menjadikan total upah sektor ini Rp4.184.471,92. Sementara itu, sektor perkebunan mengalami kenaikan sebesar 1 persen atau setara dengan Rp40.813,96, sehingga total UMSK sektor perkebunan menjadi Rp4.122.210,27.

Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Berau, Lita Handini, mengaku cukup prihatin dengan kenaikan sektor perkebunan yang hanya mencapai 1 persen. Menurutnya, rentang upah antara buruh sawit dan karyawan pertambangan batu bara masih cukup jauh.

“Perkembangan sektor perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Berau selama beberapa tahun terakhir sebenarnya banyak melibatkan tenaga kerja dibandingkan sektor pertambangan. Namun demikian, kami tetap menghargai hasil keputusan tersebut,” ujar Lita, Rabu (18/12/2024).

Meski Disbun tidak dilibatkan dalam tim Dewan Pengupahan, Lita tetap menghormati kesepakatan yang telah dibuat. Dia juga berpesan agar pihak perusahaan dan buruh meningkatkan sinergi untuk mencapai target produksi yang lebih baik. Lita berharap kenaikan 1 persen tersebut tidak mengurangi minat masyarakat untuk bekerja di sektor perkebunan sawit.

Selain itu, Lita menekankan pentingnya tanggung jawab perusahaan dalam menjaga keselamatan pekerja dan lingkungan sekitar.

“Meski kenaikannya hanya 1 persen, besar harapan saya agar pengelolaan limbah B3 dan keamanan tenaga kerja buruh diperhatikan dengan lebih baik lagi. Ini adalah kewajiban yang harus dijalankan secara responsif di tengah masyarakat,” pungkasnya.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp