Kaltimtoday.co - Kementerian Keuangan mencatat peningkatan jumlah utang pemerintah pada Juni 2023, dengan penambahan sebesar Rp17,68 triliun, sehingga total utang RI mencapai angka mencengangkan, yaitu Rp7.805,19 triliun.

Data ini diambil dari APBN KiTa edisi bulan Juli 2023 yang dikutip pada Jumat (28/7/2023).

Jumlah utang tersebut setara dengan 37,93 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Meskipun mengalami kenaikan, pemerintah menilai bahwa posisi utang pemerintah masih terjaga. Hal ini terbukti dari rasio utang terhadap PDB yang masih berada di bawah batas aman, yaitu sebesar 60 persen.

Apabila dilihat berdasarkan komposisinya, utang pemerintah didominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN). Nilai total SBN yang telah diterbitkan mencapai Rp6.950,10 triliun, atau setara dengan 89,04 persen dari total utang pemerintah.

Sementara itu, nilai utang pemerintah yang berasal dari pinjaman mencapai Rp855,09 triliun. Nilai tersebut terdiri dari pinjaman luar negeri sebesar Rp830,54 triliun dan pinjaman dalam negeri sebesar Rp44,55 triliun.

Untuk menjaga profil utang, pemerintah melakukan pengadaan utang dengan tenor menengah-panjang. Rata-rata profil jatuh tempo utang Indonesia berada di kisaran 8 tahun.

Tak hanya itu, pemerintah juga berupaya memperkuat pasar SBN domestik yang dalam, aktif, dan likuid. Salah satu strateginya adalah melalui pengembangan berbagai instrumen SBN, termasuk pengembangan SBN tematik berbasis lingkungan (Green Sukuk) dan SDGs (SDG Bond dan Blue Bond).

Dengan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah, diharapkan profil utang tetap terjaga dan pertumbuhan ekonomi dapat berlangsung secara berkelanjutan.

[SR]