Advertorial
Disbun Kaltim Dorong Pengembangan Korporasi Petani melalui Public Expose 2024
Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Perkebunan (Disbun) Kalimantan Timur menggelar Public Expose hasil Kajian Pengembangan Kawasan Perkebunan Berbasis Korporasi Petani Tahun 2024 di Hotel Puri Senyiur, Samarinda, Senin (25/11/2024). Acara ini menjadi langkah strategis untuk mendukung pengembangan perkebunan berbasis korporasi petani demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Public Expose ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Universitas Mulawarman Samarinda, organisasi perangkat daerah, asosiasi perkebunan, dan koperasi petani. Dalam acara tersebut, Kepala Dinas Perkebunan Kaltim yang diwakili Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran, Taufiq Kurrahman, memaparkan potensi besar Kalimantan Timur dalam sektor perkebunan.
Menurut Taufiq, Kaltim memiliki kawasan pertanian seluas 3,5 juta hektare sesuai Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2023 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Dari total luas tersebut, sekitar 1,6 juta hektare telah dikembangkan menjadi kawasan perkebunan, dengan 89 persen di antaranya berupa perkebunan kelapa sawit.
“Kelapa sawit mendominasi dengan luas sekitar 1,2 juta hektare, terdiri dari 900 ribu hektare perkebunan inti dan sisanya plasma atau kemitraan lainnya,” jelas Taufiq.
Disbun Kaltim fokus pada penguatan perkebunan rakyat melalui pembentukan kelembagaan korporasi petani. Salah satu proyek unggulan adalah Koperasi Induk Paser Jaya yang telah terbentuk di Kabupaten Paser.
“Ini adalah langkah awal kami untuk mendorong pengembangan kawasan berbasis korporasi petani yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Kaltim juga memiliki 109 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas terpasang 5.800 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam. Produksi TBS pada 2023 mencapai 20 juta ton, meningkat signifikan dibandingkan 2022 yang hanya 4,2 juta ton. Produksi minyak kelapa sawit mentah (CPO) juga melonjak menjadi hampir 4,9 juta ton pada tahun yang sama.
Selain kelapa sawit, komoditas unggulan lain meliputi karet, kakao, lada, aren, dan kelapa dalam.
Ketua Pelaksana, Ramli, melaporkan bahwa kajian ini merupakan hasil kerja sama dengan Universitas Mulawarman, melalui Pusat Kajian Sosial Ekonomi Regional Pedesaan (PKESERP). Kajian dilakukan selama empat bulan, dari Mei hingga Agustus 2024, dengan fokus di Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser.
“Harapan kami, kajian ini dapat menjadi pedoman untuk mewujudkan major project pengembangan kawasan perkebunan berbasis korporasi petani tahun 2024-2026,” kata Ramli.
Public Expose ini juga menjadi ajang penyamaan persepsi di antara para pemangku kepentingan untuk mendukung penuh pengembangan korporasi petani. Tujuannya adalah meningkatkan pendapatan petani, menambah nilai pada hasil perkebunan, dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang lebih merata.
Acara ditutup dengan penyerahan dokumen kajian dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, Prof. Dr. H. Rusdiansyah, M.Si., kepada perwakilan Dinas Perkebunan Kaltim serta Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Paser.
[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Optimalkan Reklamasi Lahan Tambang, Kaltim Target Swasembada Pangan Tahun 2026
- Stabilitas Harga dan Ketersediaan Pasokan Jelang Nataru, Disperindagkop UKM Upayakan Tekan Inflasi
- Mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak Dimakamkan dengan Upacara Kehormatan di Kantor Gubernur
- Mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak Disemayamkan di Samping Makam Anaknya
- Awang Faroek Ishak Meninggal Dunia karena Diare Akut, Datang ke RSUD Balikpapan dalam Kondisi Sadar