Kaltimtoday.co, Jakarta - Harga minyak dunia mengalami kenaikan signifikan pada Senin (26/2/2024) yang dipicu oleh beberapa faktor. 

Beberapa faktor tersebut di antaranya:

• Terganggunya pengiriman dan produksi solar di Eropa akibat sanksi terhadap Rusia.
• Gangguan pengiriman global yang memperketat pasokan solar.
• Batasan produksi kilang minyak AS karena rencana perombakan pabrik.
• Permintaan solar yang tinggi.

Seperti diketahui, minyak mentah berjangka Brent ditutup dengan kenaikan 91 sen atau 11,11% menjadi US$ 82,53 per barel.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik US$ 1,09 atau 1,43% hingga mencapai US$ 77,58.

Aktivitas penyulingan yang merosot di AS dan gangguan perdagangan global telah memperketat pasokan solar dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini mengurangi tingginya ekspor solar AS ke Eropa pada Februari.

Harga solar AS sempat melonjak ke level tertinggi dalam empat bulan dengan mencapai lebih dari US$ 48 per barel, sehingga menghambat peluang arbitrase untuk mengirimkan bahan bakar ke Eropa.

Analis Price Futures Group Phil Flynn mengatakan bahwa permasalahan ini kembali ke hal mendasar, yakni sisi pasokan.

Meskipun awal perdagangan pada Senin didorong oleh kekhawatiran mengenai inflasi yang terus-menerus membatasi permintaan. Namun, fokusnya beralih ke hal yang lebih mendasar, yaitu permintaan yang sangat kuat.

Produksi kilang di AS disebut akan pulih pada Maret setelah rencana perombakan pabrik kilang selesai.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.