Nasional

Harga Minyak Naik 1% akibat Ketegangan Timur Tengah dan Potensi Serangan Israel

Network — Kaltim Today 22 Oktober 2024 08:47
Harga Minyak Naik 1% akibat Ketegangan Timur Tengah dan Potensi Serangan Israel
Ilustrasi. (Pixabay)

Kaltimtoday.co - Harga minyak dunia mengalami kenaikan lebih dari 1% pada Senin, 21 Oktober 2024, di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, khususnya terkait potensi serangan balasan Israel terhadap Iran. Kondisi geopolitik ini menambah kekhawatiran pasar akan dampaknya terhadap pasokan minyak global.

Menurut laporan Reuters pada Selasa, 22 Oktober 2024, harga minyak mentah Brent naik sebesar USD 1,23 atau 1,68%, menjadikan harganya USD 74,29 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) asal Amerika Serikat mengalami kenaikan USD 1,34 atau 1,94%, mencapai USD 70,56 per barel.

Penurunan Minggu Lalu

Meskipun harga minyak menguat pada awal pekan ini, pekan lalu Brent turun lebih dari 7% dan WTI merosot sekitar 8%. Penurunan ini merupakan yang terbesar secara mingguan sejak 2 September, dipicu oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi di China serta berkurangnya risiko geopolitik di kawasan Timur Tengah.

Ketegangan di Timur Tengah

Pada Senin, 21 Oktober 2024, situasi di Timur Tengah semakin panas setelah pasukan Israel mengepung rumah sakit yang menjadi tempat penampungan pengungsi di Jalur Gaza bagian utara. Operasi militer terhadap militan Palestina juga semakin intensif, sementara Israel turut menyerang situs keuangan milik Hizbullah di Lebanon.

Dennis Kissler, Wakil Presiden Senior Perdagangan di BOK Financial, menyatakan bahwa konflik yang terus meningkat di Timur Tengah berpotensi mendorong harga minyak lebih tinggi.

"Kami melihat Israel mempersiapkan serangan balasan yang kemungkinan besar akan mengarah ke Iran," ujarnya.

Kissler juga menambahkan bahwa penurunan harga minyak dalam dua pekan terakhir dipengaruhi oleh aksi jual besar-besaran di pasar minyak. 

"Pasar minyak saat ini sedang mencari keseimbangan antara permintaan yang melemah dan ketidakstabilan yang terjadi di kawasan Timur Tengah," tutupnya.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya